Tuesday, December 22, 2009

inisiasi menyusu dini

http://www.wepapers.com/Papers/34740/Inisiasi_Menyusu_Dini

10 fakta menyusui

10 fakta menyusui
just klik url...


http://www.wepapers.com/Papers/34733/10_Fakta_Menyusui

Tetap Puasa dan Menyusui

Selama Ramadhan, banyak ibu menyusui yang bertanya pada kami “Bila saya berpuasa atau mengurangi makan, apa yang terjadi dengan ASI saya?”, , ”Apakah akan berkurang saat puasa?”.Banyaknya tayangan iklan yang mempromosikan suplemen makanan atau minuman untuk ibu menyusui sering mencetuskan pertanyaan “Cukupkah asupan saya untuk menghasilkan ASI?”

Banyaknya ASI yang diproduksi dan dikeluarkan dari payudara, sesungguhnya diatur oleh isapan bayi. Makin sering bayi mengisap, makin sering ASI dikeluarkan dan diproduksi di payudara. Inilah yang dinamakan supply and demand.



Seorang ibu menyusui perlu makanan tambahan sekitar 500 kilo kalori. Karbohidrat, protein dan lemak adalah sumber gizi makro yang biasanya dominan ada dalam makanan. Namun, vitamin dan mineral tidak kalah penting. Karena walaupun hanya dalam jumlah kecil, zat gizi mikro inilah yang mengatur berbagai proses dalam tubuh. Jika ibu mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam, tambahan protein, vitamin dan mineral akan tersedia secara otomatis



Saat puasa, cairan tubuh kita berkurang hingga 2-3 %. Pada keadaan normal, ada mekanisme ”rasa haus” yang mencegah kita dari kekurangan cairan. Namun, disaat puasa, secara otomatis otak mengatur agar pengeluaran cairan tubuh melalui air seni dan keringat dihemat.



Perlu kita ingat, bahwa komposisi utama minuman suplemen ibu menyusui itu adalah protein dan lemak, dan sering kali diperkaya dengan kalsium. Kenyataannya, agar komposisi ASI lengkap gizinya, ibu perlu memastikan tubuhnya memiliki semua cadangan zat gizi, baik makro (karbohidrat, lemak, protein) serta mikro (semua vitamin dan mineral). Karena itu, ibu yang tengah menyusui perlu berupaya mengkonsumsi makanan selengkap mungkin, sevariatif mungkin, agar tubuhnya memiliki cukup zat-zat gizi penting untuk memproduksi ASI.



Pada saat Ramadhan, kita rata-rata berpuasa 14 jam. Tubuh kita masih dapat mengkompensasi kekurangannya selama 14 jam tersebut, pada saat berbuka. Namun, sangat dianjurkan pada para ibu yang masih menyusui eksklusif (usia bayi kurang dari 6 bulan) untuk menunda berpuasa, bila dirasa memberatkan bagi dirinya untuk tetap beraktifitas dengan normal, maupun bila tampak perubahan perilaku bayinya dengan menyusu lebih sering. Agama Islam pun memberi keringanan bagi para ibu menyusui untuk tidak berpuasa selama Ramadhan. Sebab pada masa menyusui eksklusif, ASI adalah satu-satunya asupan cairan dan gizi bagi bayi. Pada masa ini, metabolisme tubuh ibu bekerja dengan giat untuk terus menerus memproduksi ASI dengan komposisi yang lengkap.



Walaupun ibu tidak makan selama 14 jam, komposisi ASInya tidak akan berubah atau berkurang kualitasnya dibandingkan saat tidak berpuasa. Sebab, tubuh akan melakukan mekanisme kompensasi dengan mengambil cadangan zat-zat gizi, yaitu energi, lemak dan protein serta vitamin dan mineral, dari simpanan tubuh. Begitu ibu berbuka, tubuh akan mengganti cadangan zat-zat gizi tadi, sehingga ibu tidak akan kekurangan zat gizi untuk memenuhi aktifitas serta mempertahankan kesehatan tubuhnya. Komposisi ASI baru akan berkurang pada ibu yang menderita kurang gizi berat, sebab tidak ada lagi cadangan zat gizi yang dapat memasok kebutuhan produksi ASI yang lengkap.



Berarti, bila ibu menyusui makan dalam porsi sedikit lebih banyak dari porsi normalnya, dapat dipastikan bahwa cadangan zat gizi ibu tidak akan berkurang. Tidak perlu sampai menambah satu kali porsi makan ekstra tiap hari.



Perlu untuk diketahui bahwa ibu harus cukup makan sebelum dan selama hamil. Keadaan ini akan membantu ibu tetap kuat, membentuk cadangan energi dan zat gizi yang baik, yang bisa digunakan oleh tubuh untuk membuat ASI. Pada ibu yang berstatus gizi baik kecil kemungkinan bayinya akan lahir dengan berat badan lahir rendah.



Selain itu, hendaknya ibu tetap ingat bahwa cukup/tidaknya bayi mendapat ASI ditentukan oleh frekuensi dan efektifitas bayi saat menyusu. Berkurangnya makanan yang dikonsumsi ibu hanya akan berpengaruh terhadap komposisi ASI bila cadangan gizi dalam tubuh ibu telah berkurang untuk beberapa waktu lamanya, termasuk bila sejak masih gadis ibu tidak terbiasa mengkonsumsi makan dengan gizi seimbang.



Jadi, bila ibu tetap memutuskan untuk menjalankan puasa Ramadhan, mungkin tips berikut dapat bermanfaat:

· Makanlah saat sahur dan berbuka dalam porsi secukupnya, pastikan ibu mengkonsumsi cairan yang cukup, walau tidak perlu berlebih, karena bila berlebihan, toh tubuh kita akan membuang kelebihan tersebut.

· Ibu hendaknya tetap tenang beribadah dan percaya diri terus menyusui, jangan merasa khawatir ASInya akan berkurang, sebab rasa cemas tersebut justru akan menghalangi kerja hormon Oksitosin mengeluarkan ASI dari payudara, sehingga akan nampak seolah-olah ASI ibu berkurang. Ingatlah bahwa menyusui pun juga ibadah.

· Bila ibu memiliki aktifitas yang cukup tinggi selama Ramadhan, mungkin perlu dipertimbangkan untuk tidak berpuasa bila si kecil masih menyusu eksklusif, sebab dalam agama Islam pun ada keringanan bagi ibu yang menyusui.

· Yakinlah selalu, puasa maupun tidak, bahwa ibu telah memberikan yang terbaik bagi si kecil, yaitu semua gizi, zat kekebalan, enzim dan hormon yang diperlukan si kecil untuk tumbuh sehat dan cerdas melalui ASI, serta dasar menjadi anak sholeh-sholehah, karena pada saat bayi menyusu, ia juga belajar mengembangkan naluri, merasakan kasih sayang dan ikatan batin dengan ibunya, suatu hak eksklusif yang tidak akan bisa digantikan!

BAHAYA SUSU KALENG terhadap USUS BAYI

MALANG, KOMPAS - Sekitar 55,19 persen dari 18.000 ibu melahirkan di Kota Malang pada tahun 2006 lebih memilih susu kaleng bagi bayinya sebagai pengganti air susu ibu atau ASI. Padahal susu kaleng justru bisa merusak fili-fili (rambut halus) usus bayi dan bisa mengganggu kesehatan bayi.

”Yang terbaik bagi bayi adalah ASI. Seberapa mahalnya pun susu kaleng tidak bisa menggantikan ASI, karena ASI dilengkapi antibody yang berguna bagi psikologis dan fisik bayi. Sedangkan susu kaleng justru bisa merusak fili-fili usus bayi saat pertama kali ia lahir langsung mendapatkan susu kaleng,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Asih Tri Rachmi, Minggu (2/12) di Malang.

Jika fili-fili usus bayi rusak, menurut Asih akan menyebabkan feses bayi menjadi keras. Akibatnya bisa memicu ambeien atau pendarahan pada bayi, dan jika parah bisa menyebabkan keracunan dalam tubuh bayi karena sistem sekresinya terganggu. ”Kalau fili-fili ini sudah rusak, maka perlu waktu lebih kurang seminggu untuk kembali bisa beradaptasi dengan normal,” ujar Asih.


Saat ini di Kota Malang menurut Asih masih sekitar 50 persen dari 18.000 ibu melahirkan (data 2006) yang menyusui bayinya sendiri. ”Keberhasilan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan bukan hanya ada pada si ibu, namun juga lingkungan. Untuk itu perlu dukungan lingkungan agar pemberian ASI eksklusif bisa berhasil,” ujarnya.


Salah satu upaya yang bisa dilakukan agar pemberian ASI eksklusif bisa berhasil adalah dengan inisiasi dini menyusui. Caranya adalah dengan menaruh bayi di dada sang ibu persis setelah dilahirkan. Saat itu bayi belum dibersihkan, namun hanya sekedar dikeringkan tubuhnya saja. ”Perlakuan alami seperti ini akan membuat bayi dengan refleknya bergerak mencari puting susu ibunya. Dan 100 persen bayi yang dicoba seperti ini bisa menyusu pada ibunya, rata-rata dalam kurun waktu maksimal 1 jam,” ujar Asih. Menurutnya, bayi usai dilahurkn bisa bertahan hingga 10 jam tanpa minum susu.


Jika usai dilahirkan bayi dipisahkan dari ibunya, maka menurut penelitian hanya 20 persen dari bayi-bayi itu yang berhasil memberikan ASI eksklusif. ”Kalau kita lihat, kucing dan anjing usai melahirkan juga tidak dibantu perawat. Toh ana-anak mereka bisa menyusu,” ujar Asih menggambarkan bahwa sejak lahir bayi diberi insting untuk bertahan hidup.


Pemberian ASI selama ini menjadi salah satu indikator keluarga sadar gizi. Dari 855 sampel di Kota Malang, baru 235 keluarga di antaranya yang termasuk sadar gizi. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kota Malang pun masih sekitar 55,19 persen dari target 80 persen.

Is it safe to nurse during pregnancy?

Yes, in most cases. At this time no medical study has been done on the safety of breastfeeding during pregnancy so it is impossible to list any definitive contraindications. If you are having a complicated pregnancy, such as lost weight, bleeding, or signs of preterm labor, you should problem-solve your individual situation with your caregiver. Depending on your individual situation and feelings you may decide that continued breastfeeding, reduced breastfeeding, or weaning is for the best.
Breastfeeding Contractions

Although uterine contractions are experienced during breastfeeding, they are a normal part of pregnancy. Similar contractions often occur during sexual intercourse, which many couples continue throughout pregnancy.
Miscarriage/Preterm Labor Risks

This is a common worry, but it does not appear to have a strong foundation. A recent review of research on the pregnant uterus reveals that there is actually no theoretical basis for the common concern that breastfeeding can lead to miscarriage or preterm labor in healthy pregnancies. Instead the uterus has many safeguards preventing a strong reaction to the oxytocin that breastfeeding releases.

Interestingly, experts on miscarriage and preterm labor are not among those who see a potential link between breastfeeding and these pregnancy complications. Miscarriage expert Lesley Regan, PhD, MD, quoted in Adventures in Tandem Nursing, saw no reason that breastfeeding should impact pregnancy, even if the mother has a history of miscarriage or is experiencing a threatened miscarriage.
Mother's health

There is no evidence that a well nourished mother who nurses during pregnancy is at risk nutritionally. Breastfeeding does not increase a mother's risk for osteoporosis, even when the mother nurses during pregnancy. Breastfeeding reduces the mother's risk of breast cancer.
Nursling's health

Your child will benefit from breastfeeding into the second year and beyond. The milk is just as safe during pregnancy, but pregnancy can cause milk to dwindle and can also motivate mother and child to wean. Thus if pregnancy does cause a child to receive less milk, the child will receive proportionally fewer of milk's health advantages. Indeed, weaning before two years increases the risk of illness for a child, according to the American Academy of Family Physicians.



See also: A New Look at the Safety of Breastfeeding During Pregnancy by Hilary Dervin Flower, MA


Experts who endorse the safety of breastfeeding through a healthy pregnancy:

Hilary Flower, MA, author of Adventures in Tandem Nursing: Breastfeeding During Pregnancy and Beyond.

Ruth Lawrence, MD, Professor of Pediatrics, Obstetrics and Gynecology at the University of Rochester School of Medicine and Dentistry, and author of Breastfeeding: A Guide for the Medical Profession.

Nancy Mohrbacher, IBCLC and Julie Stock, MA, IBCLC, authors of LLLI's The Breastfeeding Answer Book.

Jack Newman, MD, FRCPC, author of The Ultimate Breastfeeding Book of Answers.

William Sears, MD, Associate Clinical Professor of Pediatrics at the University of California, Irvine, School of Medicine, and author of The Baby Book and numerous other books.

Debbie Shinskie, RN, IBCLC and Judith Lauwers, BA, IBCLC, authors of Counseling the Nursing Mother.

La Leche League International

The American Academy of Family Physicians


For extensive research-based information on the safety of breastfeeding during pregnancy, see Adventures in Tandem Nursing: Breastfeeding During Pregnancy and Beyond by Hilary Flower. The chapter on health concerns includes a list of 85 references.

Health topics covered include:

* The Mother’s Health
(Maternal Bone Density, Breast Cancer, Maternal Fat Reserves)
* The Nursling’s Health
* Health of the Fetus/Newborn
(Weight Gain Issues, Miscarriage and Preterm Labor, Fetal Well-Being or Distress, Postpartum Milk Production)
* Going Forward
* Pregnancy Complications
* Trust Yourself

http://www.kellymom.com/nursingtwo/faq/01safety.html

Merawat Puting Sehabis Melahirkan

Tips:
Merawat Puting Sehabis Melahirkan

Semua wanita, terutama yang mempunyai rencana untuk menyusui
bayinya, sebaiknya selalu merawat payudara.

Yang dapat anda lakukan
Kenakan BH yang enak dipakai dan bisa menyangga payudara dengan
baik. Ganti BH dengan ukuran yang lebih besar bila usia kehamilan
bertambah.

Jaga payudara selalu dalam keadaan bersih dengan cara mandi dengan
sabun lunak setiap hari.

Perlahan-lahan usap setiap kotoran yang akan menyumbat mulut saliran
ASI. Keringkan dengan handuk bersih.

Oleskan krem lanolin setiap hari pada putting susu, bila perlu untuk
menjaga kelembutan dan mencegah lecet-lecet sewaktu menyusui.

Bila putting susu terlalu pendek, datar atau tertarik kedalam,
tariklah masing-masing putting keluar dan pilir-pilirlah di antara
ibu jari dan jari telunjuk selama beberapa menit setiap hari. Atau
kenakan pelindung putting susu.

Setelah usia kehamilan lebih dari 7 bulan, pijatlah daerah kehitaman
di sekitar putting susu (areola) beberapa kali setiap hari. Cara ini
akan membantu membuka saluran susu. Perhatikan untuk selalu
membersihkan tetesan susu sehingga tidak mongering dan menyumbat
saluran air susu.
Sumber: http://www.info- sehat.com/ kehamilan/ nutrisi.htm

Monday, December 21, 2009

Breastfeeding and Dieting

Want to shed those extra pregnancy pounds? A team of California researchers recommends that breastfeeding women try a combination of dieting and aerobic exercise to lose weight, rather than dieting alone.

"Short-term weight loss (about two pounds per week) through a combination of dieting and aerobic exercise appears safe for breastfeeding mothers, and is preferable to weight loss achieved primarily by dieting, because the latter reduces maternal lean body mass," researcher Megan McCrory wrote in her study published in the American Journal of Clinical Nutrition.

McCrory and her colleagues from the University of California at Davis studied 67 breastfeeding mothers who had given birth 2 to 4 months previously. The team's goal was to determine if weight loss by dieting, with or without aerobic exercise, adversely affected lactation performance.

The breastfeeding mothers were split up into three groups. One group dieted, another group dieted and exercised and the third was a control group.

The study, which was conducted over an 11-day period, found that women in the diet-only group lost an average of 4 pounds. Women in the diet and exercise group lost an average of 3 1/2 pounds, and the control group lost less than half a pound.

Change in milk volume and composition, energy output and infant weight did not differ significantly among the three groups.

Although the results of this study appear to indicate that a combination of dieting and aerobic exercise is a safe weight-loss strategy for breastfeeding mothers, McCrory and her team note that longer-term studies are needed to confirm these findings.

The Abstract for the study noted above can be found at the
American Journal of Clinical Nutrition
(Abstract only, the full text requires subscribing)

http://www.breastfeeding.com/reading_room/dieting.html

Thursday, December 17, 2009

DONOR ASI

Hukum Islam
Pertama-tama, yang harus diingat adalah tulisan ini hanya menjadi bahan acuan dan sumber referensi saja, terutama jika menyangkut masalah agama dan kepercayaan.

Silahkan anda mengambil yang terbaik untuk kemudian menentukan sendiri pilihan sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan masing-masing. Memang dalam hal donor ASI, yang seringkali menjadi bahan perdebatan bagi kalangan muslim adalah apakah bayi yang menerima donor ASI akan otomatis menjadi saudara sepersusuan dengan bayi yang ibunya mendonorkan ASI tersebut?

Berbagi ASI – Otomatis Menjadi Saudara Sepersusuan

Ada sebagian golongan yang menyatakan bahwa apabila seorang bayi minum ASI dari ibu lain, baik secara langsung (dari payudara) atau tidak (dengan ASI perah), maka secara MUTLAK bayi tersebut akan menjadi saudara sepersusuan dengan bayi ibu yang mendonorkan ASI tersebut (apabila kedua bayi tersebut berlainan jenis, perempuan dan laki-laki, maka di kemudian hari dilarang untuk menikah). Dalam hal ini, sudut pandangan yang diambil adalah bahwa dengan minum 3 tegukan ASI (langsung dari payudara ataupun ASI perah), maka kedua bayi tersebut sudah otomatis menjadi saudara sepersusuan karena pertimbangan cairan ASI yang sudah masuk ke dalam tubuh bayi penerima donor.

Berbagi ASI – Tidak Otomatis Menjadi Saudara Sepersusuan

Menurut Dr. Yusuf Qardhawi dalam Fatwa-Fatwa Kontemporer (Gema Insani Press), tidak semudah itu seorang bayi yang menyusu pada ibu lain menjadi saudara sepersusuan dengan bayi ibu tersebut. Syarat utama adalah apabila seorang bayi yang disusui oleh ibu lain, maka hal tersebut menimbulkan “...rasa keibuan yang menyerupai rasa keibuan karena nasab, yang menumbuhkan rasa kekanakan (sebagai anak), persaudaraan (sesusuan), dan kekerabatan-kekerabatan lainnya.” Kemudian, diterangkan pula bahwa, “"Adapun sifat penyusuan yang mengharamkan (perkawinan) hanyalah yang menyusu dengan cara menghisap tetek wanita yang menyusui dengan mulutnya.”

Sehingga menurut pandangan Dr. Yusuf Qardhawi, bayi yang mendapatkan donor ASI dari ibu lain, yaitu ASI perah dan bukan menyusu langsung pada ibu donor tersebut, maka TIDAK akan menjadi saudara sepersusuan dengan bayi si ibu pendonor. (Sumber: Bank Susu)

Hubungan Anak dengan Ibu Susu dan Saudara Sepersusuan (sumber: Tabloid Nakita)

ASI adalah filtrasi darah ibu sehingga ASI bisa menjadi pembawa sifat. Maka dari itulah ada hukum yang menyebutkan ibu susu dengan anak yang mendapatkan susu dari dirinya, hukumnya sama seperti halnya ibu dengan anak kandung. Begitu juga, anak-anak si ibu susu menjadi saudara sepersusuan anak tersebut.

"Antara ibu susu dengan anak yang mendapat susu darinya jatuh hukum Tahrim (haram kawin-Red.) kepada mereka, tak terkecuali kepada saudara sepersusuan mereka," (makalah Hj. Nur Endah Nizar Lc., fungsionaris Nahdatul Ulama (NU) Jatim yang juga anggota DPRD Jatim, dengan judul *Keutamaan Air Susu Ibu (ASI) Ditinjau dari Syariat Agama Islam dan Kesehatan*), karena:

1. Dalam kegiatan menyusui anak akan selalu timbul hubungan batin antara ibu yang menyusui dan bayi atau anak yang menerima ASI, yakni hubungan batin dalam bentuk kasih sayang. Sekalipun anak yang disusukan itu bukan anak kandung.
2. Jika seorang anak disusukan wanita yang bukan ibu kandungnya, otomatis dia akan menjadi ibunya. Oleh sebab itu berlaku Tahrim sebagaimana sabda Rasullah SAW, "Bahwa menyusukan menyebabkan tahrim, sama seperti tahrimnya melahirkan, atau pengharaman sebab kelahiran." (HR Muslim).

Sekalipun begitu, antara ibu susu, anak yang disusukan, dan saudara sepersusuan bisa tidak timbul hukum Tahrim, jika:

1. Pemberian ASI melalui jarum suntik. Maksudnya, secara tak langsung; diperah dulu lalu diberikan lewat botol susu atau sendok;
2. ASI diencerkan, dikentalkan, dibekukan, atau dibuat bahan makanan terlebih dulu sebelum dikonsumsi;
3. ASI dicampur air, obat, minyak, dan atau sebaliknya;
4. ASI dicampur ke dalam makanan anak, dan atau sebaliknya;
5. ASI ibu yang satu telah dicampur dengan ASI ibu lain baru kemudian diminumkan pada anak.

CARA PENYIMPANAN ASI

BERAPA LAMA ASI HASIL POMPA/PERAS BISA DISIMPAN PADA SUHU RUANG?
Jika ruangan tidak ber-AC, disarankan tidak lebih dari 4 jam
Jika ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam
-catatan: suhu di atas harus stabil, misalnya ruangan ber-AC, tidak mati
sama sekali selama botol ASI ada di dalamnya.


BERAPA LAMA ASI HASIL POMPA/PERAS BISA DISIMPAN PADA SUHU LEMARI ES?
Jika Ibu mengetahui bahwa dalam 4 jam ke depan ASI hasil pompa/peras tidak akan diberikan pada bayi, maka segeralah simpan di lemari es. ASI ini bias bertahan sampai 8 (delapan) hari dalam suhu lemari es, jika ditempatkan dalam compartment yang terpisah dari bahan makanan lain yg ada di lemari es tsb.
Jika lemari es Ibu kebetulan tidak memiliki compartment terpisah untuk
menyimpan botol ASI hasil pompa/perasan, maka sebaiknya ASI tersebut jangan disimpan lebih dari 3 x 24 jam.
Ibu juga dapat "membuat" compartment terpisah dengan cara menempatkan botol ASI dalam container plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu dengan baik.


BERAPA LAMA ASI HASIL POMPA/PERAS BISA DISIMPAN PADA SUHU FREEZER?
ASI hasil pompa/perasan dapat disimpan dalam freezer biasa sampai 3 (bulan) lamanya. Namun Ibu jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer, karena bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar.

Jika Ibu kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yang terpisah (biasanya disebut deep freezer) yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan sampai dengan 6 (enam) bulan di dalamnya.


BAGAIMANA CARA MENYIMPAN ASI HASIL POMPA/PERASAN YANG BAIK?
- Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu
- Botol yang paling baik sebetulnya adalah yang terbuat dari gelas/beling,namun jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikanlah bahwa plastiknya cukup kuat (tidak meleleh jika direndam dalam air panas)
- Jangan pakai botol susu yang berwarna / bergambar, karena ada kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas
- Jangan lupa bubuhkan label setiap kali Ibu akan menyimpan botol ASI,
dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa/peras
- Simpan ASI di dalam botol yang tertutup rapat (jangan ditutup dengan dot,karena masih ada peluang untuk berinteraksi dengan udara)
- Jika dalam satu hari Ibu memompa/memeras ASI beberapa kali, bisa saja Ibu menggabungkan hasil pompa/perasan tsb dalam botol yang sama, dengan catatan bahwa suhu tempat botol disimpan stabil, antara 0 s/d 15 derajat Celcius).
Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asalkan jangka waktu
pemompaan/pemerasan pertama s/d terakhir tidak lebih dari 24 jam


BAGAIMANA CARA PEMBERIAN ASI YANG SUDAH DIDINGINKAN KEPADA BAYI?
- Panaskan ASI dengan cara:
(a) membiarkan botol dialiri air panas (bukan mendidih) yang keluar dari
keran
ATAU
(b) merendam botol di dalam baskom / mangkuk yang berisi air panas (bukan mendidih)

- Jangan sekali-sekali memanaskan botol dengan cara mendidihkannya dalam
panci, menggunakan microwave atau alat pemanas lainnya (kecuali yang memang di-design untuk memanaskan botol berisi simpanan ASI)

- Ibu tentunya mengetahui berapa banyak bayi Ibu biasanya sekali meminum
ASI. Sesuaikanlah jumlah susu yang dipanaskan dengan kebiasaan tsb. Misalnya dalam satu botol Ibu menyimpan sebanyak 180 cc ASI tetapi bayi Ibu biasanya hanya meminum 80, jangan langsung dipanaskan semua. INGAT bahwa susu yang sudah dipanaskan tidak bisa disimpan lagi!


BAGAIMANA SAYA MENGETAHUI APAKAH ASI YANG DISIMPAN SUDAH BASI?
Sebenarnya jika Ibu mengikuti pedoman pemompaan/pemerasan ASI dan penyimpanan yang baik, ASI tidak akan mungkin basi. Kadang memang setelah disimpan / didinginkan akan terjadi perubahan warna dan rasa, tapi itu tidak menandakan bahwa ASI sudah basi. Asalkan Ibu berada dalam keadaan bersih ketika memompa/memeras, menyimpan ASI dalam botol yang steril & tertutup rapat, dalam jangka waktu yang dijabarkan seperti di atas dan saat memanaskan juga mengikuti petunjuk, mudah-mudahan ASI Ibu terjaga dalam kondisi yang baik.

Dibandingkan susu formula, ASI lebih tahan lama. Pada saat berinteraksi dengan udara luar, biasanya yang terjadi bukan pembusukan ASI tetapi lebih merupakan berkurangnya khasiat ASI, terutama zat yang membantu pembentukan daya imun bayi.

SELAMAT ! Bayi Ibu sungguh beruntung memiliki Ibu yang menyadari betul arti dan manfaat pemberian ASI dalam awal kehidupannya. Semoga ia tumbuh sehat dan selalu berada dalam lindungan Tuhan. Amiin.

------------------------------------------------------------------------

Nara Sumber:


Barger, J. and Bull, P.A., Comparison of the bacterial composition of breast milk stored at room temperature and stored in the refrigerator. Intl Journal of Childbirth Ed 2: pages 29 and 30 1987.

Hamosh, M. et al., Breastfeeding and the working mother effect of time and temperature of short term storage on proteolysis, lipolysis, and bacterial growth in milk. Pediatrics 97 (4) 492 to 498, 1996

Mohrbacher, N. and Stock, J., The Breastfeeding Answer Book, La Leche League International, 1997, pp 30 to 31.

Pardou, A. et al., Human milk banking: influence of storage processes and of bacterial contamination on some milk constituents. Biol Neonate 65:302 to 309, 1994

Wednesday, December 16, 2009

ASI dalam AL-Qur'an (Ungkapan cinta Allah SWT)

ASI dalam AL-Qur'an (Ungkapan cinta Allah SWT)
http://parentingisl ami.wordpress. com/2009/ 01/28/asi- dalam-al- qur%e2%80%
99an-ungkapan- cinta-allah- swt/
oleh: dr. Ariani

ASI adalah ungkapan kasih sayang Allah sekaligus anugerah yan luar biasa
terhadap setiap bayi yang terlahir ke muka bumi. Di dalam Surat Cintanya,
bertebaran ayat-ayat tentang ASI. Antara lain :

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi
yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan
pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan
menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan
karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban
demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu
ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu
memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan" (Al-Baqarah [2]: 233

Hikmah ayat yang terkandung dalam kitab Suci Alqur'an tersebut, setidaknya
menekankan bahwa Air Susu Ibu (ASI) sangat penting. Walaupun masih ada perbedaan
pendapat tentang wajib atau tidaknya menyusui, tapi selayaknya bagi seorang
muslim menghormati ayat-ayat Allah tersebut. Terlepas wajib atau tidaknya hukum
menyusui, dalam ayat tersebut dengan tegas dianjurkan menyempurnakan masa
penyusuan. Dan di sana juga disinggung tentang peran sang ayah, untuk mencukupi
keperluan sandang dan pangan si ibu, agar si ibu dapat menuyusi dengan baik.
Sehingga jelas, menyusui adala kerja tim. Keputusan untuk menyapih seorang anak
sebelum waktu dua tahun harus dilakukan dengan persetujuan bersama antara suami
isteri dengan mengutamakan kepentingan terbaik bagi si bayi. Insprasi utama dari
pengambilan keputusan ini harus didasarkan pada penghormatan kepada perintah
Allah dan pelaksanaan hukum-Nya, dan tidak bertujuan meremehkan perintahNya.
Demikian pula jika seorang ibu
tidak bisa menyusui, dan diputuskan untuk menyusukan bayinya pada wanita lain,
sehingga haknya untuk mendapat ASI tetap tertunaikan.

Rentang waktu menyusui

Ayat ini turun berkenaan dengan serangkaian ayat yang membicarakan tentang
peraturan rumah tangga. Salah satunya mendiskusikan hukum-hukum tentang
perceraian yang bertujuan melindungi hak bayi di saat hubungan pernikahan kedua
orang tuanya dalam keadaan kritis dan berpotensi mengancam kepentingan si bayi.
Karena itu, permulaan ayat ini disepakati berlaku secara umum, baik orang tua
bercerai atau tidak. Ayat tersebut menunjukkan bahwa masa sempurna menyusui
(laktasi) adalah 2 tahun penuh. Turunnya wahyu tentang rentang waktu yan ideal
untuk menyusui ini merupakan nikmat Allah yang tak ternilai harganya. Allah SWT
sudah memberikan petunjuk yang syar'i berhubungan dengan periode menyusui.
Tuntunan syariat ini sudah diturunkan berabad-abad sebelum ada hasil penelitian
yang membuktikan bahwa 2 tahun pertama itu "The golden Age", masa yang sangat
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

Dalam keadaan daruratpun, ASI tetap harus diberikan

Hak-hak khusus ditetapkan bagi seorang isteri yang diceraikan oleh suaminya
sebagai ganti dari menyusui anak-anak mereka. Sekalipun sang suami sudah
meninggal, para pewarisnya wajib memperhatikan pemenuhan hak-hak yang
diprioritaskan untuk menjaga agar anak tetap mendapatkan hak ASI-nya.

Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut
kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati)
mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil,
maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika
mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya,
dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu
menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya. (Q.S
At THalaq:6)

Bahkan ketika keadaan sangat darurat, seperti yang dialami Ibunda Nabi Musa A.S
yang sedang dikejar tentara fir'aun yang akan membunuh semua bayi laki-laki,
Allah menganjurkan untuk tetap memberikan ASI (Q.S. Al-Qashash: 7). Dan Allah
memelihara bounding antara nabi Musa dan ibunya, dengan mencegah Nabi Musa
menyusu kepada orang lain. Sehingga Nabi Musa tetap disusui ibunya, walaupun
dalam pengawasan Fir'aun (Q.S.Al-Qhashas: 12).

Kapan seorang wanita bisa lalai menyusui anaknya? Ketika kiamat. Sebuah gambaran
tentang kuatnya ikatan menyusui seorang anak kepada bayinya yang hanya bisa
diputuskan oleh keguncangan yang maha dashyat di hari kiamat. (Q.S Al-Hajj:1-2)
. Yang harus sama-sama kita tanyakan pada saat ini, apakah saat ini keguncangan
yang dashyat sudah ada di depan seorang ibu sehingga lalai menyusui anaknya?

Hanya karena menyusui, seorang ibu 'disetarakan' dengan ibu kandung. Ini
menunjukkan pentingnya menyusui dan hukum-hukum yang kemudian berlaku. Saudara
sepersusuan menjadi mahram Q.S. An-Nisaa':23)

"Allah telah melarang hubungan yang disebabkan oleh persusuan sama seperti Dia
melarang hubungan karena pertalian darah "(HR.Tirmidzi)

Hendaklah diniatkan untuk ibadah

Amru bin Abdullah pernah berkata kepada isteri yang menyusui bayinya, "Janganlah
engkau menyusui anakmu seperti hewan yang menyusui anaknya karena didorong kasih
sayangnya kepada anak. Akan tetapi susuilah dengan niat mengharap pahala dari
Allah dan agar ia hidup melalui susuanmu itu. Mudah-mudahan ia kelak akan
bertauhid kepada Allah Subhanahuwata'ala."

Subhanallah, pelajaran yang sangat berharga. Betapa mungkin kita lupa, bahwa
menyusui hendaklah diniatkan ibadah, bukan sekedar insting. Ini merupakan bentuk
investasi kita di dunia dan akhirat. Semoga anak kita menjadi anak yang
bersyukur pada Rabb-nya dan orang tuanya.

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."(Q.S. Luqman :14)

Ayat tersebut mengandung dua pengertian, yaitu: pertama, adalah perintah bagi
seorang ibu untuk menyusui anaknya selama 2 tahun penuh. Kedua, perintah bagi
anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya karena ibunya telah merawatnya
siang dan malam. Terdapat kewajiaban anak untuk berbuat baik kepada orangtuanya,
sementara terdapat hak anak untuk diberi ASI selama 2 tahun penuh. Terdapat
kewajiban ibu untuk menyusukan anaknya selama dua tahun penuh, sementara
terdapat hak ibu agar anaknya berbakti kepadanya.Memang tidak berdosa apabila
sang ibu tidak bisa menyusui anaknya selama dua tahun penuh. Tetapi ibu mana
yang tidak ingin menyempurnakan ibadah penyusuan bagi buah hati belahan jiwanya?

ASI dalam AL-Qur'an (Ungkapan cinta Allah SWT)

ASI dalam AL-Qur'an (Ungkapan cinta Allah SWT)
http://parentingisl ami.wordpress. com/2009/ 01/28/asi- dalam-al- qur%e2%80%
99an-ungkapan- cinta-allah- swt/
oleh: dr. Ariani

ASI adalah ungkapan kasih sayang Allah sekaligus anugerah yan luar biasa
terhadap setiap bayi yang terlahir ke muka bumi. Di dalam Surat Cintanya,
bertebaran ayat-ayat tentang ASI. Antara lain :

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi
yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan
pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan
menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan
karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban
demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu
ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu
memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan" (Al-Baqarah [2]: 233

Hikmah ayat yang terkandung dalam kitab Suci Alqur'an tersebut, setidaknya
menekankan bahwa Air Susu Ibu (ASI) sangat penting. Walaupun masih ada perbedaan
pendapat tentang wajib atau tidaknya menyusui, tapi selayaknya bagi seorang
muslim menghormati ayat-ayat Allah tersebut. Terlepas wajib atau tidaknya hukum
menyusui, dalam ayat tersebut dengan tegas dianjurkan menyempurnakan masa
penyusuan. Dan di sana juga disinggung tentang peran sang ayah, untuk mencukupi
keperluan sandang dan pangan si ibu, agar si ibu dapat menuyusi dengan baik.
Sehingga jelas, menyusui adala kerja tim. Keputusan untuk menyapih seorang anak
sebelum waktu dua tahun harus dilakukan dengan persetujuan bersama antara suami
isteri dengan mengutamakan kepentingan terbaik bagi si bayi. Insprasi utama dari
pengambilan keputusan ini harus didasarkan pada penghormatan kepada perintah
Allah dan pelaksanaan hukum-Nya, dan tidak bertujuan meremehkan perintahNya.
Demikian pula jika seorang ibu
tidak bisa menyusui, dan diputuskan untuk menyusukan bayinya pada wanita lain,
sehingga haknya untuk mendapat ASI tetap tertunaikan.

Rentang waktu menyusui

Ayat ini turun berkenaan dengan serangkaian ayat yang membicarakan tentang
peraturan rumah tangga. Salah satunya mendiskusikan hukum-hukum tentang
perceraian yang bertujuan melindungi hak bayi di saat hubungan pernikahan kedua
orang tuanya dalam keadaan kritis dan berpotensi mengancam kepentingan si bayi.
Karena itu, permulaan ayat ini disepakati berlaku secara umum, baik orang tua
bercerai atau tidak. Ayat tersebut menunjukkan bahwa masa sempurna menyusui
(laktasi) adalah 2 tahun penuh. Turunnya wahyu tentang rentang waktu yan ideal
untuk menyusui ini merupakan nikmat Allah yang tak ternilai harganya. Allah SWT
sudah memberikan petunjuk yang syar'i berhubungan dengan periode menyusui.
Tuntunan syariat ini sudah diturunkan berabad-abad sebelum ada hasil penelitian
yang membuktikan bahwa 2 tahun pertama itu "The golden Age", masa yang sangat
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

Dalam keadaan daruratpun, ASI tetap harus diberikan

Hak-hak khusus ditetapkan bagi seorang isteri yang diceraikan oleh suaminya
sebagai ganti dari menyusui anak-anak mereka. Sekalipun sang suami sudah
meninggal, para pewarisnya wajib memperhatikan pemenuhan hak-hak yang
diprioritaskan untuk menjaga agar anak tetap mendapatkan hak ASI-nya.

Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut
kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati)
mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil,
maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika
mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya,
dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu
menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya. (Q.S
At THalaq:6)

Bahkan ketika keadaan sangat darurat, seperti yang dialami Ibunda Nabi Musa A.S
yang sedang dikejar tentara fir'aun yang akan membunuh semua bayi laki-laki,
Allah menganjurkan untuk tetap memberikan ASI (Q.S. Al-Qashash: 7). Dan Allah
memelihara bounding antara nabi Musa dan ibunya, dengan mencegah Nabi Musa
menyusu kepada orang lain. Sehingga Nabi Musa tetap disusui ibunya, walaupun
dalam pengawasan Fir'aun (Q.S.Al-Qhashas: 12).

Kapan seorang wanita bisa lalai menyusui anaknya? Ketika kiamat. Sebuah gambaran
tentang kuatnya ikatan menyusui seorang anak kepada bayinya yang hanya bisa
diputuskan oleh keguncangan yang maha dashyat di hari kiamat. (Q.S Al-Hajj:1-2)
. Yang harus sama-sama kita tanyakan pada saat ini, apakah saat ini keguncangan
yang dashyat sudah ada di depan seorang ibu sehingga lalai menyusui anaknya?

Hanya karena menyusui, seorang ibu 'disetarakan' dengan ibu kandung. Ini
menunjukkan pentingnya menyusui dan hukum-hukum yang kemudian berlaku. Saudara
sepersusuan menjadi mahram Q.S. An-Nisaa':23)

"Allah telah melarang hubungan yang disebabkan oleh persusuan sama seperti Dia
melarang hubungan karena pertalian darah "(HR.Tirmidzi)

Hendaklah diniatkan untuk ibadah

Amru bin Abdullah pernah berkata kepada isteri yang menyusui bayinya, "Janganlah
engkau menyusui anakmu seperti hewan yang menyusui anaknya karena didorong kasih
sayangnya kepada anak. Akan tetapi susuilah dengan niat mengharap pahala dari
Allah dan agar ia hidup melalui susuanmu itu. Mudah-mudahan ia kelak akan
bertauhid kepada Allah Subhanahuwata'ala."

Subhanallah, pelajaran yang sangat berharga. Betapa mungkin kita lupa, bahwa
menyusui hendaklah diniatkan ibadah, bukan sekedar insting. Ini merupakan bentuk
investasi kita di dunia dan akhirat. Semoga anak kita menjadi anak yang
bersyukur pada Rabb-nya dan orang tuanya.

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."(Q.S. Luqman :14)

Ayat tersebut mengandung dua pengertian, yaitu: pertama, adalah perintah bagi
seorang ibu untuk menyusui anaknya selama 2 tahun penuh. Kedua, perintah bagi
anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya karena ibunya telah merawatnya
siang dan malam. Terdapat kewajiaban anak untuk berbuat baik kepada orangtuanya,
sementara terdapat hak anak untuk diberi ASI selama 2 tahun penuh. Terdapat
kewajiban ibu untuk menyusukan anaknya selama dua tahun penuh, sementara
terdapat hak ibu agar anaknya berbakti kepadanya.Memang tidak berdosa apabila
sang ibu tidak bisa menyusui anaknya selama dua tahun penuh. Tetapi ibu mana
yang tidak ingin menyempurnakan ibadah penyusuan bagi buah hati belahan jiwanya?

Zat Besi dalam ASI

Btw zat besi dalam ASI terbukti paling mudah dan paling tinggi % utk diserap oleh tubuh dari apapun loh.
termasuk susu formula. Jadi gak bener ah kalo tiap bayi ASI eksklusif selalu butuh suplemen zat besi.
Memang ada indikasi atau kondisi tertentu bayi yg butuh tambahan zat besi (spt bayi prematur, dsbnya).



http://www.kellymom .com/nutrition/ vitamins/ iron.html
Is Iron-Supplementatio n Necessary?
By Kelly Bonyata, IBCLC

Why is anemia uncommon in breastfed babies?
Which babies are more at risk for iron-deficiency anemia?
Why not use iron supplements as a protective measure for every baby?
What are some good iron sources?
What if my baby's iron levels have been checked and are TOO LOW?
In Conclusion
Additional Information
References
It's "common knowledge" that iron supplements are necessary after a baby reaches the magic age of six months. But is this an accurate statement?
Let's look at some of the current research.

Anemia is uncommon in breastfed babies for several reasons

Healthy, full-term babies have enough iron stores in their bodies to last for at least the first six months. The current research indicates that a
baby's iron stores should last between six and twelve months, depending upon the baby.

The iron in breastmilk is better absorbed than that from other sources. The vitamin C and high lactose levels in breastmilk aid in iron absorption.

Iron Source Percentage of Iron Absorbed
breastmilk ~50 - 70%
iron-fortified cow milk formula ~3 - 12%
iron-fortified soy formula less than 1% - 7%
iron-fortified cereals 4 - 10%
cow's milk ~10%
Note: The amount of iron absorbed from any food depends greatly upon the milk source of iron (eg, human vs cow), type of iron compound in the food,
the body's need for iron, and the other foods eaten at the same meal.

Breastfed babies don't lose iron through their bowels; cow's milk can irritate the intestinal lining (resulting in a tiny amount of bleeding and
the loss of iron). The original iron stores of a full-term healthy baby, combined with the better-absorbed iron in breastmilk, are usually enough
to keep baby's hemoglobin levels within the normal range well into the second six months.

Which babies are more at risk for iron-deficiency anemia?

Babies who were born prematurely, since babies get the majority of their iron stores from their mother during the last trimester of pregnancy.
In addition, there is evidence that babies whose birth weights are less than 3000 grams - about 6.5 pounds - (whether term or premature) tend to
have reduced iron stores at birth and appear to need additional iron earlier. Babies born to mothers with poorly controlled diabetes.
Theoretically, babies born to mothers who were anemic during pregnancy could have lower iron stores, however medical studies do not show this to
be a problem. Babies born to mothers who are anemic during pregnancy are no more likely to be iron deficient than those born to mothers who are not
anemic during pregnancy. Babies who are fed cow's milk (instead of breastmilk or iron-fortified formula) during the first year of life. Healthy, full-term infants who are breastfed exclusively for periods of 6-9 months have been shown to maintain normal hemoglobin values and normal iron stores. In one of these studies, done by Pisacane in 1995, the researchers concluded that babies who were exclusively breastfed for 7 months (and were not give iron supplements or iron-fortified cereals) had significantly higher hemoglobin levels at one year than breastfed babies who received solid foods earlier than seven months. The researchers found no cases of anemia within the first year in babies breastfed exclusively for seven months and concluded that breastfeeding exclusively for seven months reduces the risk of anemia.

The original recommendations for iron-fortified foods were based on a formula-fed baby's need for them and the fact that breastmilk contains
less iron than formula (doctors didn't know then that the iron in breastmilk is absorbed much better). Also, a few babies do have lower iron stores and will need extra iron at some point in addition to what they are getting from solids (though this can often be remedied by making sure that
solids are high in iron and vitamin C - see below).

If mom or doctor is concerned about a baby's iron levels, have the doctor to do a blood test for hemoglobin.

Some babies are exclusively breastfed for a year (and occasionally up to two years) with no problems at all. In addition, some doctors recommend
that babies with a high risk for allergies be exclusively breastfed for a year.

Why not use iron supplements as a protective measure for every baby?

The iron in breastmilk is bound to proteins which make it available to the baby only, thus preventing potentially harmful bacteria (like E.coli, Salmonella, Clostridium, Bacteroides, Escherichia, Staphylococcus) from using it. These two specialized proteins in breastmilk (lactoferrin and transferrin) pick up and bind iron from baby's intestinal tract. By binding this iron, they

stop harmful bacteria from multiplying by depriving them of the iron they need to live and grow, and ensure that baby (not the bacteria) gets the available iron. The introduction of iron supplements and iron-fortified foods, particularly during the first six months, reduces the efficiency of baby's
iron absorption. As long as your baby is exclusively breastfed (and receiving no iron supplements or iron-fortified foods), the specialized proteins in breastmilk ensure that baby gets the available iron (inst ead of "bad" bacteria and such). Iron supplements and iron in other foods is available on a first come, first served basis, and there is a regular "free-for-all" in the baby's gut over it. The "bad" bacteria thrive on the free iron in the gut. In addition, iron supplements can overwhelm the iron-binding abilities of the proteins in breastmilk, thus making some of the iron from breastmilk (which was previously available to baby only) available to bacteria, also. The result: baby tends to get a lower percentage of the available iron.

Supplemental iron (particularly when administered in solution or as a separate supplement rather than incorporated into a meal) can interfere with zinc absorption. In addition, iron supplements and iron-fortified foods can sometimes cause digestive upsets in babies.

A recent study (Dewey 2002) found that routine iron supplementation of breastfed babies with normal hemoglobin levels may present risks to the
infant, including slower growth (length and head circumference) and increased risk of diarrhea.

A recent review article on iron (Griffin and Abrams, 2001) indicates that if your baby is basically healthy, iron deficiency in the absence of
anemia should not have developmental consequences.

What are some good iron sources?

La Leche League recommends that babies be offered foods that are naturally rich in iron, rather than iron-fortified foods. Read more about when to
start solids here: Solid Foods and the Breastfed Baby

Foods that are high in iron include:
breastmilk
winter squash
sweet potatoes
prune juice
meat & poultry (beef, beef & chicken liver, turkey, chicken)
mushrooms
sea vegetables (arame, dulse), algaes (spirulina), kelp
greens (spinach, chard, dandelion, beet, nettle, parsley, watercress)
yellow dock root
grains (millet, brown rice, amaranth, quinoa, breads with these grains)
blackstrap molasses (try adding a little to cereal or rice)
brewer's yeast

High-iron foods to save until the end of the first year or later:

dried beans (lima, lentils, kidney)
chili con carne with beans
tofu
egg yolks
grains (cooked cracked wheat, cornmeal, grits, farina, bran, breads with
these grains)
tomato
dried fruit (figs, apricots, prunes, raisins)
meat (pork)
shellfish (clams, oysters, shrimp)
tuna, sardines
Warning: Some of the foods listed above are not suitable for babies. Dried fruits should not be given to babies under a year old, due to the choking
hazard. Also, pork, fish, shellfish, wheat, citrus fruits and eggs are highly allergenic and may not be suitable for babies under a year or who have a family history of allergies. See Suggested ages for introducing allergenic foods for more information.

Iron in the Vegan Diet by Reed Mangels, Ph.D., R.D. also has some great info on iron-rich foods.

See also Iron Content of Common Foods from Dial-A-Dietician

You may wish to give baby foods high in vitamin C along with iron-rich foods, since vitamin C increases iron absorption. Cooking in a cast iron
pan also increases iron content of foods. The absorption of iron is also increased by eating green leafy salads or citrus fruits, fruit juices and
potatoes (including instant potatoes at meals when consuming iron rich foods).

Here's a combination to try -- Cook brown rice (put in the blender if baby needs a smoother texture) and mix it with stewed iron-containing fruits
(apricots, prunes, etc). You can even add a touch of blackstrap molasses for extra flavor and extra iron. See this link for a few iron-rich recipes.

The caffeine/tannin in strong tea, coffee, chocolate and cola drinks interferes with the absorption of iron; avoid having these one hour before
and one hour after iron rich foods (this note is for adults and children - none of these things are recommended for babies).

What if my baby's iron levels have been checked and are TOO LOW?

For those babies who do need iron supplementation (hemoglobin levels have been checked and are too low), it's important to make sure that the solids
that baby eats are high in iron and vitamin C. In addition, the combination of yellow dock and dandelion root tinctures are said to be great (and non-constipating) for raising iron levels.

Note: Additional iron intake by the mother will not increase iron levels in breastmilk, even if the mother is anemic. Iron supplements taken by mom
may produce constipation in baby. Anemia in the nursing mother has been associated with poor milk supply, however. One nutritionist I know of has recommended that if this is the first time that you've gotten a reading "below normal" (if it is truly below normal - see below) then talk with your doctor about trying FIRST to correct it with diet, then after a few months have a re-test. If it's still low at that point, then iron supplements may be warranted.

Keep in mind that if your baby has been ill recently, his iron levels may be temporarily low due to the illness.

Another cause of anemia is lead poisoning - this should be ruled out if your child is anemic. Two of the most common sources of lead exposure in
children include (1) paint dust from chipped or peeling lead paint and/or home renovation (may be present in any home built prior to 1978) and (2)
lead contaminated drinking water from lead water pipes or lead solder.

Normal iron levels
Age Hemoglobin
concentration
(grams per deciliter) Hematocrit (Hct)
% [measures iron stores]
Serum Ferritin
(micrograms per liter)

newborn 13.5-24 42-68 -not available-
One week 10-20 31-67 -not available-
1-2 months 10-18 28-55 -not available-
2-6 months 9.5-14 28-42 -not available-
6-12 months 10.5-14
(12 average) 33-42
(37 average) 15 is minimum
(30 average)
1-2 years 11.0-13 32.9-41 (30 average)
2-5 years 11.1-13 34-40 -not available-
Sources:

Centers for Disease Control and Prevention.
Recommendations to Prevent and Control Iron Deficiency in the United States. MMWR 1998;47(No. RR-3). Hemoglobin, Hematocrit from www.medicinenet. Com
Family Practice notebook.com. Hemoglobin.
Nelson Textbook of Pediatrics, 16th edition. Behrman, Kliegman and Arvin;
2000: p. 1462

A 2003 study by Domellof et al looked at the diagnostic criteria for iron
deficiency/iron deficiency anemia in infants, and (from studying 263
exclusively breastfed infants in Honduras and Sweden) determined the
following values to suggest the presence of iron deficiency in infants:

Iron Deficiency / Iron Deficiency Anemia in Infants
Age Hemoglobin
concentration
(grams per deciliter) Serum Ferritin
(micrograms per liter)
[measures iron stores]
4-6 months < 10.5 < 20
6 months - < 9
9 months < 10.0 < 5
Source: Domellof M, Dewey KG, Lonnerdal B, Cohen RJ, Hernell O. The
diagnostic criteria for iron deficiency in infants should be reevaluated.
J Nutr. 2002 Dec;132(12): 3680-6.

Read about how one mother successfully battled anemia in her baby without
using iron supplements: Anemia No More.

In Conclusion.. .

My interpretation of this information is that there is no problem with
(and lots of advantages to) continuing with exclusive breastfeeding until
your baby is truly ready for solids. At some point toward the end of the
first year, your baby will gradually begin to need more iron than that
provided by breastmilk alone, so offer your baby foods naturally rich in
iron and vitamin C as he begins to eat solids. If there is any question of
anemia, get a blood test - if baby's hemoglobin levels are OK then there
is no reason for additional iron in the diet.

Additional Information

Does My Baby Need Vitamins?

Solid Foods and the Breastfed Baby

Why Delay Solids?

The Truth About Iron: Do Breastfed Babies Need Supplements? by Gwen Morrison

Iron Fortified Cereal in Breastfed Infants by Jay Gordon, MD

Do babies get enough iron from breastfeeding? by Debbie Donovan, IBCLC

Is your breastfed babe getting enough iron? by Debbi Donovan, IBCLC

Does a nursing mom need to take iron? by Debbi Donovan, IBCLC

Breastfeeding and Other Foods: Iron by Dr. Jack Newman

What to Feed the Baby when the Mother is Working outside the Home by Dr.
Jack Newman (solids & iron needs are discussed here, too)

What can I do for my child's iron deficiency anemia? by Alan Greene, MD, FAAP

Anemia and children by Jay Gordon, MD

Routine Iron Supplementation during Pregnancy by John W. Feightner, from
The Canadian Guide to Clinical Preventive Health Care

Screening for Iron Deficiency Anemia -- Including Iron Prophylaxis from
the US Preventive Services Task Force's "Guide to Clinical Preventive
Services."

Prevention of Iron Deficiency Anemia in Infants by John W. Feightner,
from The Canadian Guide to Clinical Preventive Health Care

Anemia in Children by Joseph J. Irwin, M.D. and Jeffrey T. Kirchner, D.O.,
from Am Fam Physician 2001;64:1379- 86.

References

American Academy of Pediatrics. Committee on Nutrition. Iron fortification
of infant formulas. Pediatrics 1999 Jul;104(1 Pt 1):119-23.

Balmer SE, Wharton BA. Diet and faecal flora in the newborn: iron. Arch
Dis Child. 1991;66:1390- 1394.

Bullen JJ, Rogers HJ, Leigh L. Iron-binding proteins in milk and
resistance to Escherichia coli infection in infants. Br Med J.
1972;1:69-75.

Bullen JJ. Iron-binding proteins and other factors in milk responsible for
resistance to Escherichia coli.Ciba Found Symp 1976;(42):149- 69.

Butte NF, et al. Macro- and trace mineral intakes of exclusively
breast-fed infants, Am J Clin Nutr 45:42-47, 1987.

Centers for Disease Control and Prevention. Recommendations to Prevent
and Control Iron Deficiency in the United States. MMWR 1998;47(No. RR-3).

Dallman PR. Iron deficiency in the weanling: a nutritional problem on the
way to resolution. Acta Paediatr Scand Suppl 1986;323:59- 67.

Dewey KG, et al. Iron supplementation affects growth and morbidity of
breast-fed infants: results of a randomized trial in Sweden and Honduras.
J Nutr 2002 Nov;132(11): 3249-55.

Duncan B. et al.: Iron and the exclusively breastfed infant from birth to
six months. J Pediatr Gastroenterol Nutr 1985;4:421-25.

Griffin IJ, Abrams SA. Iron and breastfeeding. Pediatr Clin North Am
(United States), Apr 2001, 48(2) p401-13

Hamosh M, Dewey KG, Garza C, et al: Nutrition During Lactation. Institute
of Medicine, Washington, DC, National Academy Press, 1991. This book is
available free from the HRSA Information Center (look under Nutrition
publications) .

Krebs NF. Dietary zinc and iron sources, physical growth and cognitive
development of breastfed infants. J Nutr 2000 Feb;130(2S Suppl):358S- 360S.

Krebs NF. Overview of zinc absorption and excretion in the human
gastrointestinal tract [review]. J Nutr 2000 May;130(5S Suppl):1374S- 7S.

Lawrence R. Breastfeeding: A Guide for the Medical Profession, 4th ed. St.
Louis: Mosby, 1994.

McMillan JA , Landaw, SA, and Oski, FA. Iron sufficiency in breast-fed
infants and the availability of iron from human milk, Pediatrics
58:686-92, 1976.

McMillan JA, Oski FA, Lourie G, Tomarelli RM, Landaw SA. Iron absorption
from human milk, simulated human milk, and proprietary formulas.
Pediatrics 1977 Dec;60(6):896- 900.

Mevissen-Verhage EAE, et al. Effect of iron on neonatal gut flora during
the first three months of life, Eur J Clin Microbiol 4:273-78, 1985.

Mohrbacher N, Stock J. The Breastfeeding Answer Book, Third Revised
Edition. Schaumburg, Illinois: La Leche League International, 2003.

Murray MJ, Murray AB, Murray NJ, Murray MB. The effect of iron status of
Nigerien mothers on that of their infants at birth and 6 months, and on
the concentration of Fe in breast milk. Br J Nutr 1978 May;39(3):627- 30.

Newman J. How Breast Milk Protects Newborns.

Oski F and Landau F. Inhibition of iron absorption from human milk by baby
food. Am J Dis Child 1980; 134:459-60.

Pastel RA, Howanitz PJ, and Osk, FA. Iron sufficiency with prolonged
exclusive breast-feeding in Peruvian infants, Clin Pediatr 20:625-26,
1981.

Pisacane A, et al. Iron status in breast-fed infants. J Pediatr 1995
Sep;127(3):429- 31.

Riordan J and Auerbach K. Breastfeeding and Human Lactation, 2nd ed.
Boston and London: Jones and Bartlett, 1999.

Sears W. Pumping Up Your Iron by (also contains a list of iron-rich foods)

Siimes MA, Salmenpera L, Perheentupa J. Exclusive breast-feeding for 9
months: risk of iron deficiency. J Pediatr 1984 Feb;104(2):196- 9.

Stuart-Macadam P and Dettwyler K, ed. Breastfeeding: Biocultural
Perspectives, New York: Walter de Gruyter, Inc., 1995.

Woodruff CW, Latham C, and McDavid S. Iron nutrition in the breast-fed
infant, J Pediatr 90:36-38, 1977.

Wootan G. Breastfeeding: New Discoveries

Page last modified: 05/19/2006
Written: 05/22/1998

Breastmilk Collection and Storage Guidelines

Breastmilk Collection and Storage Guidelines
for Normal Newborns
• Collection
• Storage
• Storage Guidelines
• Defrosting
• Intake Guidelines
Collecting Breastmilk
First, wash hands well.
Wash breastpump equipment that contacts the breast, milk or collection containers in a dishwasher or by hand, in hot soapy water. Rinse with cold water and air dry on clean towel. Check with your hospital or other for any other instructions.
When to pump depends on you and your baby's schedule. Your milk supply usually is most plentiful in the morning, so that is a good time. Try to pump midway between feedings. Be flexible. If your baby skips a feeding, nurses a shorter time than usual, or only nurses on one side, pump out the rest of the milk and save it. If you are planning to return to work and continue breastfeeding, begin pumping one to two weeks before you return. Try to simulate what your pumping schedule will be at work.
Before pumping, get comfortably seated and relaxed. Pump your breasts according to the breastpump manufacturer's instructions.
Storage
There are several containers available for storing breastmilk. These include specially designed plastic bags, plastic bottles or glass containers. There are advantages to each.
1. If you are going to freeze your breastmilk, leave some space at the top of the container. Breastmilk, like most liquids, expands as it freezes.
2. When using plastic bags, use those designed for breastmilk collection. Before storing, fold the top several times and seal with freezer or marking Tape. Place smaller bags in a larger bag to help protect against punctures. Medela's sterile CSF™ (Collection Storage Freezer) bags, come with twist ties for easy sealing and don't need to be double bagged.
3. Mark the date and amount on each container.
4. Freeze your milk in two ounce to four ounce portions. Smaller amounts thaw quicker, and you will waste less milk if your baby consumes less than you anticipate.
5. You may continue to add small amounts of cooled breastmilk to the same container through out the day. Chill in the refrigerator until evening. Then, freeze in appropriate amounts.
6. You may also add to pervious frozen milk. First refrigerate all freshly expressed milk until cold, and then add to frozen milk. The newly added milk must be for a lesser amount that the previously frozen milk.1

7. If you carefully washed your hands before pumping or expressing, your breastmilk will be safe for around 4-10 hours at room temperature, 66°-72°F.2,3 Immediate refrigeration, however, is recommended.
8. Fresh milk may be stored in the refrigerator from 5 to 7 days at 39°F.4
9. Frozen milk may be stored in the back of the freezer portion of a refrigerator-freezer for up to six months.5
10. Frozen milk may be stored in a -20°C deep freezer up to 12 months.6
11. Defrosted milk may be kept for up to 24 hours in the refrigerator.7
Storage Guidelines
BREASTMILK STORAGE GUIDELINES
Room Temperature Refrigerator Home Freezer -20°C Freezer
Freshly expressed breastmilk 4-10 hours 5 to 7 days 6 months 12 months
Thawed breastmilk (previously frozen) Do not store 24 hours Never refreeze thawed milk Never refreeze thawed milk

Defrosting
To defrost frozen milk:
Place milk in refrigerator the night before you are going to use it. Refrigerator defrosting takes about 8 to 12 hours.
Place the frozen milk under warm running water or in a pan of warm water. Don't use hot water, as this can destroy some of the milk's immunological components.
CAUTION
Never microwave breastmilk! Microwaving breastmilk can change the milk composition, and has the potential to burn the baby.8

Fat in breastmilk will separate and rise to the top. By gently swirling the container you can mix fat that may have separated.
Never refreeze thawed breastmilk.
Remember, the color, consistency and odor of your breastmilk may vary depending upon diet, or exposure to other foods in your refrigerator or freezer.
Intake Guidelines
How much breastmilk should you anticipate for your baby for each feeding? That depends on the individual infant, but here are some guidelines.9
AVERAGE INTAKE BY AGE
Age Amount Daily Total
0-2 months 2-5 oz. per feeding 26 oz.
2-4 months 4-6 oz. per feeding 30 oz.
4-6 months 5-7 oz. per feeding 31oz.

AVERAGE INTAKE BY WEIGHT
Weight Amount
8 lbs. (3,600 gr.) 21.3 oz. (639 ml)
in 24 hours
9 lbs. (4,000 gr.) 24.0 oz. (720 ml)
in 24 hours
10 lbs. (4,500 gr.) 26.7 oz. (801 ml)
in 24 hours
11 lbs. (4,900 gr.) 29.3 oz. (879 ml)
in 24 hours
12 lbs. (5,400 gr.) 32.0 oz. (960 ml)
in 24 hours
14 lbs. (6,400 gr.) 37.3 oz. (1,119 ml)
in 24 hours
16 lbs. (7,300 gr.) 42.7 oz. (1,280 ml)
in 24 hours


1 Lauwer. J, and Woesner C: Counseling the Nursing Mother, p. 436.
2 Hamosh M, Ellis L, Pollock D, Henderson T, and Hamosh P: Pediatrics, p. 492, 1996.
3 Barger J and Bull P: A Comparison of the Bacterial Composition of Breastmilk stored at Room Temperature and Stored in the Refrigerator. Int J Childbirth Educ 2:29-30, 1987.
4 Sosa, Roberto; Barness, Lewis: AJDC, Vol. 141, Jan. 1987.
5 Instructions from Mothers' Milk Bank at Valley Medical Center, San Jose, CA, Maria Teresa Asquith, Ronald Cohen, MD.
6 Ibid.
7 Lauwers J, and Woessner C: Counseling the Nursing Mother, second edition, p. 437, 1989
8 Renfrew M, Fisher C, and Arms S: Beastfeeding: Getting Breastfeeding Right for You, p. 95, 1990.
9 Sciepien G, Barnard M, Chard M, Howe J, and Philips P: Comprehensive
© Copyright 2000-01 Babies 'N Business. Product names are trademarks of Medela, Inc.
Information sheets and instructional illustrations courtesy of Medela, Inc. Used with permission.
Comments or questions about this web site? E-mail the webmaster.

mm...Hamil sambil menyusui

Ini ada pertanyaan oleh teman saya monic, dia sedang menyusui anknya aryo umur 1 tahun, tiba2 dia hamil.
jadi bagi teman2ku yang bingung boleh gak hamil sambil menyusui?? berikut ini jawabannya :
1| Panduan dari LLLI
Breastfeeding During Pregnancy
I’m Pregnant and Still Nursing My Toddler–Must I Wean Now?
Finding out you are pregnant does not mean you must stop breastfeeding your toddler. Many mothers choose to continue breastfeeding throughout pregnancy, while others decide to wean. The following information may help you decide what is best for you and your family. etc…
2| Jawaban dari By Kathleen Huggins, registered nurse and lactation consultant
Is it safe to continue breastfeeding while pregnant?
Answer: In most cases, yes. Rarely is immediate weaning advisable or necessary. Typically there are two concerns when a mother becomes pregnant again: whether continued nursing will rob nutrients from the developing fetus and whether the baby’s sucking could stimulate contractions that lead to miscarriage or premature labor. etc…
3| Dari Berkeley Parents Network

4| http://www.drgreene.org/body.cfm?id=21&action=detail&ref=362
5| http://www.thebabycorner.com/page/208/
6| http://www.netdoctor.co.uk/ate/pregnancyandchildbirth/204693.html
7| http://www.babycentre.co.uk/baby/breastfeeding/breastfeedwhenpregexpert/

dan banyak lagi bacaan lain. Kesimpulannya, menyusui selagi hamil adalah aman. Tentu Anda juga harus bisa mengukur sendiri apakah kakak, adik bayi, dananda tetap baik-baik saja selama kalian bertiga melakukan hal ini.

Asi saya cukup kah untuk bayi saya??

Wah.. lambung bayi baru lahir hanya sebesar kelerang?

Seringkali ibu berpikir cukup gak sih ASI saya di hari-hari pertama
menyusui ?
Apalagi kolostrum hanya dihasilkan sekitar 3-5 sdt. Dan berulang kali
ibu akan mendapatkan jawaban di berbagai artikel diatas bahwa jumlah
kolostrum tersebut amat sangat cukup untuk si bayi baru lahir. Itupun
masih banyak ayah dan ibu yang meragukan. Yang belum banyak kita
ketahui ternyata bahwa lambung bayi baru lahir hanya sebesar kelereng !

Ilustrasi kapasitas lambung bayi

Di hari 1, lambung bayi hanya berkapasitas 5-7 ml. Kurang lebih
seukuran kelereng.
Penelitian menunjukkan bahwa lambung tsb tidak dapat menampung lebih
byk lagi. Sehingga cairan yg berlebihan masuk akan relatif dikeluarkan
oleh tubuh dengan cara dimuntahkan atau gumoh. Jadi jelas kan bahwa
kolostrum yang sedikit itu jelas SANGAT CUKUP untuk si kecil !

Di hari ke-3, lambung bayi mulai membesar (sekitar 20-30 ml) atau
seukuran bola bekel.
Karena lambungnya kecil, tentu saja bayi akan sering menyusu pada ibunya.

Seminggu setelah itu, kapasitas lambung bayi akan berukuran sekitar
44-60 ml atau kira-kira sebesar bola pingpong. Terus berikan ASI
sesering mungkin sesuai keinginan bayi. Hingga ASI akan memenuhi
kebutuhannya.

Nah sekarang tidak ragu lagi kan ?! Relax dan pede aja ya mom !
Selamat menyusui !


Referensi artikel :
What is colostrum? How does it benefit my baby?
(http://www.lalechel eague.org/ FAQ/colostrum. html

Just ASI

Bermula ketika my baby Hasna Hanifah Tadjoedin lahir....jadinya saya mengikuti milis asi for baby, milis sehat dan selasi. Banyaknya ilmu pengetahuan yang saya dapat dan ingin membagikannya ke semua ibu atau calon ibu yang ada di dunia maya.
semoga milis ini berguna bagi semuanya. Anugrah terindah dan terbesar adalah dengan memberikan asi kepada my baby.
so enjoy my blog!