Saturday, October 2, 2010

SUSU FORMULA BERISIKO MENYEBABKAN OTAK TAK BERKEMBANG

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemberian susu formula pada bayi baru lahir ternyata memberi risiko yang tak ringan. Otak bayi berpotensi tidak berkembang akibat terlalu banyak mengkonsumsi susu formula.



''Risiko sistem jaringan otak tidak terbangun sebesar 20 persen,'' kata Penasihat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) DKI Jakarta, Sri Purwanti Hubertin, Senin (23/8).



Hubertin mengatakan bahwa kandungan susu formula tidak sebaik kandungan nutirisi yang terdapat di dalam air susu ibu (ASI). Dia mencontohkan taurin, asam amino rantai panjang, untuk proses maturasi otak banyak terdapat di ASI dan hanya sedikit terkandung pada susu sapi.



Protein whey yang mudah diserap oleh usus bayi dan digunakan 100 persen oleh tubuh ada pada ASI. 65 Persen protein ASI berjenis whey sedangkan pada susu formula kandungan protein whey maksimal hanya 20 persen dan sisanya protein casein. Whey protein diketahui mengandung enzim, hormon, antibodi, faktor pertumbuhan, dan pembawa zat gizi.



Dalam sebuah artikel Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) disebutkan susu formula lebih banyak mengandung protein casein hingga 80 persen yang sulit dicerna usus bayi yang pada akhirnya dibuang oleh bayi. Pembuangan protein casein tersebut lewat ginjal. Sehingga ginjal bayi sudah dipaksa untuk membuang casein.



Ginjal bayi yang sudah bekerja membuang protein casein, dikatakan Hubertin, menjadi salah satu pemicu banyak kasus gagal ginjal terjadi pada anak. Ia mencontohkan saat ini anak usia 14-15 tahun ada yang sudah menderita gagal ginjal.



''Risiko lain dari konsumsi susu formula adalah mudahnya terjadi pengapuran pada pembuluh darah,'' kata Hubertin. Karena lemak di dalam ASI selain sebagai nutrisi juga membentuk enzim penghancur lemak yang tidak diperlukan tubuh. Pada susu formula enzim penhancur tidak terbentuk sehingga lemak berdiam di dalam tubuh yang menyebabkan pengapuran pada pembuluh darah. ''Yang terlihat saat ini banyak orang stroke muda. Salah satu penyebabnya adalah pengapuran yang terjadi pada pembuluh darah,'' tutur dia.



Beberapa risiko tersebut menyebabkan pemberian ASI sangat penting bagi bayi baru lahir. Ibu harus paham betapa pentingnya ASI bagi bayi. Namun Hubertin menyayangkan masih banyak petugas kesehatan maupun fasilias kesehatan yang belum menyadari pentingnya ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sehingga mereka kurang mendorong pemberian ASI pada bayi baru lahir.





Red: Endro Yuwanto





Tanggapan :



Wahai, para ibu... Allah memberikan amanah kepada para ibu , untuk menyusui bayinya selama 2 tahun, maka sungguh berharganya waktu 2 tahun itu, untuk memberikan kasih sayang ibu yang utuh kepada bayinya. Kasih sayang ibu, tentu perlu di barengi dengan kasih sayang ayah. Kasih sayang dan tanggung jawab seorang Ayah kepada keluarganya adalah dengan memberikan nafkah yang halalan toyiban.



Wahai ibu... berhati-hatilah ketika ibu sedang mengandung, ingat-ingatlah banyak jaring-jaring "KAPITALIS" di sekitar ibu untuk membuat ibu tergantung kepada "PRODUK SUSU BUATAN" yang tidak "ASLI" agar bayi ibu menjadi calon komoditi "BISNIS KAPITALIS" yang menggiurkan, pada masa mendatang. Banyak jaring-jaring " KAPITALIS" di dalam program "VAKSINASI" yang membahayakan, banyak jaring-jaring "KAPITALIS" pada saat setelah melahirkan , ibu di pisah dari sang bayi selama 6 jam, disinilah terjadi "PROGRAM PENCEKOKAN" bayi ibu dengan SUSU FORMULA. Oleh karenanya mintakan dengan tegas kepada petugas kesehatan, agar ibu dan bayi dapat segera di pertemukan, untuk mensegerakan sang bayi menyusu pada ibunya dengan ASI yang telah ALLAH ciptakan ,untuk sang bayi.



Belajarlah menjadi "Ibu" standard Allah dan Rasulullah, agar anak ibu menjadi anak yang sehat, cerdas, soleh dan solehah. Belajarlah kepada Ustad dan Ustadzah yang paham tentang Cara merawat Kesehatan menurut petunjuk Rasulullah, Tentu ibu-ibu sekarang sangat bingung ya.. untuk mendapatkan informasi yang benar... karena memang dunia saat ini sedang dalam kondisi carut-marut. Bila kita tidak hati-hati maka bisa-bisa kita terperosok kedalam lumpur yang Pekat.



Tugas kita bersama, para Praktisi THIBUNABAWI, " Kedokteran ala Rasulullah", untuk turun ke masyarakat dan memberikan pencerahan. Saatnya untuk berbagi Ilmu, untuk cerdaskan generasi Rabbani, calon pemimpin masa depan.



Hj. Ummu Salamah, SH. Hajjam.

Pondok Sehat "An-Nabawiyah"

Jl. Raya bukit No 38. Serua Ciputat.

081398665033, 021-74639255

No comments:

Post a Comment