Monday, February 7, 2011

bahaya dari susu formula

tetapi, berikut saya copas bahaya dari susu formula: http://www.facebook.com/note.php?note_id=186604171371768

Bahaya Susu Formula:
Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan ASIx selama enam bulan pertama kehidupan, dilanjutkan hingga 2tahun (World Health Assembly Resolution 54.2, 2001). Bila ASI tidak eksklusif dipraktekkan, susu formula umumnya digunakan. WHO menetapkan Kode Etik Pemasaran Susu Pengganti ASI yang mensyaratkan bahwa orang tua seharusnya diberi informasi yang lengkap tentang bahaya kesehatan yang tidak perlu atau tidak layak akibat penggunaan susu formula.

Definisi susu formula adalah susu yang dibuat dari susu sapi atau susu buatan yang diubah komposisinya hingga dapat dipakai sebagai pengganti ASI. Alasan dipakainya susu sapi sebagai bahan dasar mungkin oleh banyaknya susu yang dapat dihasilkan oleh peternak (Pudjiadi, 2002).

BAHAYA SUSU FORMULA UNTUK BAYI :

1. Meningkatkan Resiko Asma
Studi medis menunjukkan bahwa bayi yang diberi susu formula 40-50% lebih cenderung memiliki resiko asma atau sesak napas.

2. Meningkatan Resiko Alergi
Pemberian susu formula meningkatkan resiko timbulnya eksim, alergi terhadap makanan, dan gangguan pernapasan karena alergi.

3. Mengurangi/menghambat Perkembangan Kognitif
Menyusui terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang, karena memiliki pengaruh positif pada pendidikan dan perkembangan kognitif di masa kanak-kanak. Analisis regresi yang dilakukan pada sebuah penelitian menyatakan bahwa menyusui secara signifikan berkorelasi positif dengan pendidikan dan kecerdasan.

4. Meningkatkan Resiko Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Anak-anak yang tidak disusui/mendapatkan ASI beresiko 16,7 kali lebih tinggi terkena pneumonia dibandingkan anak-anak yang semasa bayinya disusui secara eksklusif.

5. Meningkatkan Resiko Oklusi Gigi Pada Anak
Salah satu keuntungan menyusui adalah membuat gigi anak tumbuh rapih dan teratur. Aktivitas menghisap yang kurang baik (menghisap botol) memberikan dampak yang substansial pada kerusakan gigi/oklusi gigi pada anak. Terjadinya ”posterior cross-bite” pada gigi anak lebih banyak ditemukan pada anak-anak yang menggunakan botol susu serta anak-anak yang suka ‘mengempeng’.

6. Meningkatkan Resiko Infeksi Dari Susu Formula yang Terkontaminasi
Beberapa bakteri dalam formula tidak dapat disterilkan. Pada kasus tercemarnya susu formula dengan Bakteri berbahaya E-Sakazakii di Belgia, ditemukan 12 bayi yang menderita Necrotizing Enetrocolitis (NEC) dan 2 bayi yang meninggal setelah mengkonsumsi susu formula yang tercemar bakteri tersebut

7. Meningkatkan Resiko Kanker Pada Anak
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi susu formula lebih mungkin untuk mendapatkan kanker leukimia dan lainnya daripada anak-anak yang hanya diberi ASI.

8. Meningkatkan Resiko Penyakit Kronis
Penyakit kronis dapat dipicu oleh respon auto-imun tubuh anak ketika mengkonsumsi makanan yang mengandung protein gluten. ditemukan bukti bahwa 40% anak-anak bawah umur dua tahun (baduta) yang disusui/mendapatkan ASI berisiko lebih kecil terhadap penyakit kronis, walaupun mengkonsumsi makanan yang mengandung protein gluten.

9. Meningkatkan Resiko Diabetes
Bayi susu formula meningkatkan antibodi beta-casein yang bisa menyebabkan diabetes type 1, dibandingkan dengan bayi ASI. Para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sekurangnya 4 bulan beresiko lebih rendah terhadap diabetes type 1, karena ASI dapat mencegah pembentukan anti-bodi beta-casein.

10. Meningkatkan Resiko Penyakit Kardiovaskuler
Mereka yang mengkonsumsi susu formula pada awal kehidupannya memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang mendapatkan ASI ketika bayi, ASI mencegah penyakit kardiovaskular karena dapat mengurangi kadar total kolesterol dan kadar LDL (low-density lipid cholesterol)

11. Meningkatkan Resiko Obesitas
Anak-anak yang mendapatkan ASI eksklusif lebih dari tiga bulan dan kurang dari enam bulan memiliki 20 persen pengurangan resiko, sementara mereka yang telah ASI eksklusif selama paling sedikit enam bulan memiliki 60 persen pengurangan resiko untuk menjadi gemuk dibandingkan kepada mereka yang diberi susu formula

12. Meningkatkan Resiko Infeksi Saluran Pencernaan
Perbandingan antara bayi yang menerima ASI terutama selama 12
bulan pertama kehidupan dan bayi yang secara eksklusif diberikan susu formula atau disusui ASI selama selama tiga bulan atau kurang, menemukan bahwa penyakit diare dua kali lebih tinggi untuk bayi yang diberikan susu formula dibandingkan mereka yang disusui ASI.

13. Meningkatkan Risiko Kematian
Bayi yang diberi susu formula memiliki tinggi risiko kematian akibat penyakit tersebut seperti diare akut dan infeksi paru-paru.

14. Meningkatkan Resiko Infeksi Telinga
Bayi yang diberikan ASI eksklusif selama empat bulan atau lebih mengalami penurunan 50% dibandingkan dengan bayi yang tidak disusui. Penurunan sebesar 40% kejadian dilaporkan berasal dari bayi ASI yang diberikan tambahan (makanan/susu formula) lain sebelum usia empat bulan.

15. Meningkatkan Resiko Efek Samping Kontaminasi Lingkungan
Menyusui menurunkan efek berbahaya terhadap kesehatan anak dari racun dalam lingkungan seperti PCB dan dioksin. Anak-anak yang diberi ASI lebih baik pada tes untuk perkembangan otak dibanding anak-anak yang diberi susu formula.

sumber : http://www.infactcanada.ca/RisksofFormulaFeeding.pdf
http://www.infactcanada.ca/pdf/14-Risks-Small.pdf

atau ada informasi juga, dari sini mengena efek sufor dari kandungan logam-nya:
https://babyorchestra.wordpress.com/tag/kandungan-logam-pada-susu-formula-bayi/

Mohon maaf sekali Bunda, jika ada tersinggung dengan tulisan saya di atas... Bukan berarti saya lebih tahu dari Bunda sekalian, saya yakin banyak yang jauuuuhhh lebih tau dari saya, hanya sedikit share mengenai susu formula, yang kebetulan saja saya sempat share mengenai banyak bahayanya dibanding manfaat.. Jika sudah kadung? kita diskusikan lebih lanjut ya Bunda... Karena saya yakin, semua bunda dan ayah disini menginginkan yang terbaik untuk putra -putrinya...

No comments:

Post a Comment