I want to share about a breastfeeding, baby, pregnant.. i love to be a mom's for my little baby.. if u have any question just ask me ok.. send by email nur_tadjoedin@yahoo.com
Sunday, December 18, 2011
sewa breastpump merk medela
ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan terbaik dan terpenting bagi bayi selama 6 bulan pertama hidupnya dan sangat baik jika diteruskan hingga bayi berusia 2 tahun. Manfaat ASI tidak dapat ditemukan dan ditandingi makanan atau susu apapun. ASI mengandung berbagai vitamin dan antibodi yang tidak terdapat dalam susu formula sehingga bayi yang minum ASI memiliki ketahanan lebih baik daripada yang tidak minum ASI. Untuk jangka panjang, ASI meningkatkan kecerdasan intelektual serta mengurangi resiko diabetes, stroke, kanker, penyakit jantung.
Salah satu cara agar produksi ASI berlimpah adalah dengan sering mengosongkan payudara. Agar memerah ASI cepat dan mudah, breastpump (pompa ASI) menjadi alat bantu yang sangat berguna.
Bermacam merek dan tipe breastpump terkadang membuat para ibu bingung menentukan pilihan.
Supaya tidak salah beli lebih baik para ibu menyewa dulu dan kalau sudah cocok barulah membeli :)
Mendukung ASI eksklusif, kami menyewakan berbagai tipe breastpump merek Medela yang sangat popular di kalangan para ibu menyusui di seluruh dunia karena teknologinya yang menyerupai kealamian bayi menyusu.
Info lebih lanjut menyewa breastpump (pompa ASI):
Titin Sutono
Titin.sutono@gmail.com
081 834 6656
Saturday, December 17, 2011
resep herbal untuk masalah asi
Masak daun jinten secukupnya dengan sup ayam. Minum airnya dan makan supnya.[2]
Daun Katu segar beberapa helai, dibuat sayuran. Selain daun Katu dapat digunakan daun Bayam, daun Lembayung, daun Sawi, Kacang Panjang,Kacang Koro, Jantung Pisang, buah Labu Air, buah Labu Merah, dan lain lain. Semua itu dijadikan sayuran dan dimakan secara bergantian. Makan harus teratur dan dipilih makanan yang bergizi.[4]
3. Kastuba (Euphorbia pulcherrima Willd. et Klotzsch.), memperlancar ASI
Cuci bunga kastuba segar sebanyak 10 gram, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sehari 2 kali, masing -masing 1/2 gelas.[1]
4. Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.), memperlancar ASI.
Rebus 60-120 gram biji nangka, minum airnya dan makan bijinya.[2]
5. Pare (Momordica charantia L.), memperlancar ASI.
Giling daun pare secukupnya. Balurkan di sekeliling payudara.[2]
6. Som Jawa (Talinum paniculatum (Jacq.) Gaertn.), memperbanyak ASI.
Cuci bersih daun som jawa segar secukupnya, tumis, lalu makan sebagai lauk nasi.[3]
7. Sukun (Artocarpus communis Forst.), Menambah ASI.
20 gram daun sukun segar dicuci, lalu dirajang kecil-kecil. Rebus bahan dengan 2 gelas air matang selama 15 menit. Setelah dingin, saring, dan air rebusan dibagi 2 untuk diminum pada pagi dan sore hari.[3]
8. Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), mencegah penularan penyakit pada bayi melalui ASI.
Cuci bersih rimpang/umbi temu hitam dan kecipir (Psophocarpus tetragonolobus DC) secukupnya. Rebus bahan dalam 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan ramuan, lalu konsumsi seperti lalap. Lakukan pengobatan selama 3 hari sekali selama menyusui.[3]
_________________________________
Referensi
Buku
1. Dalimartha, dr. Setiawan, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, jilid 3 (Jakarta: Trubus Agriwijaya, 2003)
2. Dalimartha, dr. Setiawan, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, jilid 5(Jakarta: Pustaka Bunda, 2008)
3. Hariana, Drs. H. Arief, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, seri 3 (Jakarta: Penebar Swadaya, 2008)
http://kembangbungaku.blogspot.com/2009/03/resep-herbal-untuk-masalah-asi-air-susu.html
Tuesday, December 6, 2011
Cairan Ajaib: Air Susu Ibu
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman, 31:14)
2- Ibid.
3- C. Billeaud, et al., European Journal of Clinical Nutrition, 1997, vol. 51, 520-526.
4- "Breast milk 'does cut heart risk'," 1 March 2004, http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/3523143.stm.
5- "Breast milk helps reduce obesity," 2 May 2004, http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/3673149.stm.
6- Ibid.
7- Tim Whitmire, “IQ Gain from Breastfeeding,” http://abcnews.go.com/sections/living/DailyNews/breastfeeding990923.html.
8- “Breakthrough in Cancer Research,” www.mediconvalley.com/news/Article.asp?NewsID=635.
9- Peter Radetsky, "Human Breast Milk Kills Cancer Cells," Discover 20, No. 06, June 1999.
10- Rex D. Russell, “Design in Infant Nutrition,” www.icr.org/pubs/imp/imp-259.htm.
Monday, December 5, 2011
Berkenalan dengan Growth Spurts
- Yang paling penting dan paling utama adalah, tetaplah yakin dan percaya diri bahwa ASI anda cukup dan pasti cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sedang GS. Buang jauh-jauh pemikiran bahwa ASI anda sedikit, sehingga bayi menjadi rewel atau menangis terus-terusan meski telah disusui dikarenakan dia masih kurang kenyang.
Positive thingking perlu ditanamkan dalam benak ibu, karena apabila ibu menyusui “berpikiran negatif” yang berujung pada stress, maka hal tersebut bisa mempengaruhi produksi ASI. - Tetaplah menyusui bayi anda kapanpun dia inginkan. Biarkan bayi anda menyusu sebanyak dan selama yang diinginkannya. Dengan terus menerus menyusui bayi maka payudara anda akan terstimulasi untuk menghaslkan (memproduksi) ASI yang lebih banyak lagi.
- Beberapa ibu mengeluhkan bahwa bayinya suka rewel apabila sedang menyusu. Apabila bayi menyusu lalu tiba-tiba berhenti atau melepas pelekatan sambil rewel, ada kemungkinan bayi tidak mendapatkan aliran ASI secepat yang bayi inginkan. Apabila hal tersebut berlanjut, ada baiknya ibu menghubungi konselor laktasi untuk berkonsultasi tentang masalahnya.
- Bila bayi sudah tampak kenyang dan tenang, coba sodorkan sekali lagi payudara ibu (dari sisi payudara yg sama terlebih dulu). Karena terkadang pelekatan bisa saja terlepas sebelum bayi benar-benar kenyang, kalau ini terjadi akibatnya tidak lama kemudian bayi akan merengek lagi untuk minta disusui.
- Terkadang bayi yg sudah kenyang, masih tampak sedikit rewel, karena bayi sulit untuk memulai tidur. Gendong dan ajaklah bayi berjalan-jalan sebentar di halaman atau teras rumah. Hembusan angin yang sepoi-sepoi dapat membantunya untuk tidur.
- Tetaplah menjaga asupan makanan untuk ibu. Gizi yang seimbang dengan memperbanyak asupan air mineral untuk ibu dapat membantu untuk menjaga produksi ASI dan stamina ibu menyusui.
Saturday, August 20, 2011
latch on with compression
...Latch on with compression:
1 of 3
http://www.youtube.com/watch?v=Ox8ht-EVnQA
2 of 3
http://www.youtube.com/watch?v=WOQzEN_dcPc
3 of 3
http://www.youtube.com/watch?v=1eEYN8l262c
Wednesday, August 17, 2011
pijat bayi
Pijat bayi mempunyai banyak keuntungan, antara lain mengurangi kebiasaan menangis, menaikkan berat badan, membuat bayi Ibu mudah tidur, melatih eye contact dengan Ibu, mengurangi level stres hormon bayi, juga membantu bayi untuk buang air besar (pijat perut).
Teknik memijat tidak terlalu penting, yang penting adalah frekuensi memijat dilakukan secara rutin, dan kontak kulit Ibu dengan bay...i. Pijat bayi ini berbeda dengan pijat bayi di Indonesia, yang lebih mirip urut karena tenaga dan tekanan yang dikeluarkan besar. Pijat yang dimaksud di sini lebih ke gerakan mengusap saja, yang dilakukan secara rutin.
Cara memiijat bayi (dilakukan dengan lembut):
1. Dada
Telapak tangan terbuka ke tengah dada bayi, lalu geser diagonal ke kanan atas, kemudian kembali ke tengah, ke kiri atas, kembali ke tengah. Kiri bawah, kembali ke tengah, kanan bawah, kembali ke tengah.
2. Paha dan Betis
Pegang kedua paha bayi dengan kedua tangan kita. Putar dari dalam ke luar sambil bergerak turun menuju betis. Kembali ke atas dengan gerakan sama.
3. Kaki
Pijat telapak kaki dari arah tumit ke jari kaki. Remas jari satu persatu. Pijat punggung kaki, mulai dari mata kaki sampai ke jari kaki.
4. Wajah
Pijat mulai dari tengah menuju samping kiri, kemudian tengah menuju samping kanan.
5. Perut
Pijatan I Love U. Gunakan 2 atau 3 jari, yang membentuk huruf I-L-U dari arah bayi. Bila dari posisi kita membentuk huruf I – L – U terbalik. Berikut tahapan memijat:
* Urut kiri bayi dari bawah iga ke bawah (huruf I)
* Urut melintang dari kanan bayi ke kiri bayi, kemudian turun ke bawah (huruf L)
* Urut dari kanan bawah bayi, naik ke kanan atas bayi, melengkung membentuk U dan turun lagi ke kiri bayi. Semua gerakan berakhir di perut kiri bayi.
6. Tangan
Pijat dari pangkal lengan, lalu turun ke tangan,. Kemudian kembali memijat dari tangan ke pangkal lengan.
http://www.clubnutricia.co.id/new_mum/first_weeks_practical_tips/article/baby_massage
asi he best
Penelitian selama 14 tahun di Australia selatan membuktikan bahwa semakin lama masa penyusuan seorang anak maka membebaskan anak dari resiko gangguan jiwa emosi ;)
Penelitian inilah yg membuktikan bahwa secara Emotional Quotient dan Spiritual Quotient membuat anak ASI jauh lebih menonjol drpd anak yg minum susu selain ASI :'(
http://www.facebook.com/asibayi.breastfeeding#!/groups/tanya.asi/?id=10150276744976026¬if_t=group_activity
Monday, August 15, 2011
LDR bagi mamaperah
LDR bagi mamaperah :D
Let down refleks...
Adalah pengeluaran asi secara spontan/reflex, yaitu pada saat ASI ngucur deras sewaktu diperah/ketika meyusui. Kalau kita tahu kuncinya LDR, memerah ASI bisa efektif dan efisien ...10 menit dapat 100cc lho!
LDR itu pada keluar pada menit2 tertentu...kadang lama kadang juga cepat. Kalau kita pintar merangsang LDR dengan efektif, maka LDR bisa dating lebih cepat. so, perah ASI jadi efisien.
Misalnya LDR pertama kita dapat 50 cc lalu LDR kedua dapet 50 cc lagi. LDR ketiga dan seterusnya biassanya hanya 20-30 cc tetapi di LDR ke-3 ini biasanya bentuk ASI lebih kental dibandingkan LDR ke-1 dan ke-2. Artinya… di LDR ke-3 ini kandungan hindmilk lebih banyak. Jadi kalau masih punya aktu untuk memerah dan payudara belum cape, lanjutkan. Hehe….
Jika frekuensinya perah kita sehari 4-5 kali jadwal perah... ini jg akan lebih mudah mendapatkan LDR... berbeda dengan yg jarang perah ^_^
Begitu juga untuk yang rajin memijat payudara & kompres panas dingin bergantian sehari 2 kali juga akan lebih mudah untuk mendapatkan LDR.
Dengan sering menyusui / menyusui setiap bayi mau ketika di rumah/tidak bekerja juga dapat merangsang kelarnya LDR….. sehingga ketika memerah bisa merangsang keluar LDR lebih cepat.
Jadi menurut saya, LDR tidak akan didapat secara instant... tetapi membutuhkan proses/latihan terus menerus, dan berkesinambungan.
Lalu bagaimana dengan kualitas ASInya? Kualitas asi yang diperah dengan frekuensi lebih tinggi akan meningkatkan produksi hindmilk (ASI tidak encer seperti jika jarang mmerah/mengosongkan payudara)
Bagi Work Mom, dengan memancing LDR maka waktu perah semakin singkat, sehingga tidak mengganggu pekerjaan. Selain itu juga dapat memberikan kesempatan tubuh untuk memperolah lebih banyak waktu luang untuk memproduksi ASI lagi sampai ke jadwal perah berikutnya.
Dengan menguasai teknik LDR berarti mengenai masalah perah-memerah asi yg mengganggu pekerjaan bisa terselesaika.
Kuncinya LDR ada di Putting dan aerola
Pertama yg harus dilakukan adalah membuat jadwal perah yg dengan frekuensi 4-5 kali sehari. ini sangat penting. Karena kalau jarang memerah, LDR nya jg sulit keluar.
caranya, sentuh puting dengan lembut dan buat gerakan melingkar. Gerakannya selembut mungkin ya, karena disitu banyak jaringan lunak sehingga gerakan kasar tidak bisa memancing LDR hehe… lalu dibawah aerola coba diraba sedikit... ada bagian yang “grenjel2” kan? lembut kaan? Hehe.. nah sentuh 2 jari telunjuk dan jari tengah, tekan sedikit... dan buat gerakan seperti lagi periksa grunjelan... usap2... sambil di goyang2 ke samping... ikuti gerakan payudara yang digoyang ajah (hadoh bukannya porno yaw… :D)
nggunyernya itu caranya puting ditekan sedikit pakai jari... lalu diusap2 agak diputer2 tapi jgn ditarik yaaaaaaaaa…….lakukan saja itu smua 1-2 menit biasanya payudara langsung terlihat lebih terisi lalu kalau sudah menetes2... nah itu LDR nya udah kluar. Horeeee…. :D
Dalam 1 kali sesi perah bisa saja terjadi 3-4 LDR jadi, perahnya ya saat LDR muncul...
Yang penting harus sabar dan fikiran harus tenang ya…. Datangnya LDRnya makin lama makin sulit terutama setelah LDR ke-3. Sabar..sabar.. hehe..
Dengan LDR hasil yang sama bisa diperoleh dalam waktu yang 2x lebih pendek. Jg bisa meminimalisir stress.
Kalau sudah lancar, biasanya 10 menit bisa dapat 100-120cc
Oya, kuncinya ada di ritme juga, tdak boleh buru2 tekanannya. Jadi, tekan… lepaskan... begitu terus... jangan tekan2 dalam jarak terlalu yg cepat. Mirip ritme detak jantung
Ketika sudah datang LDR... langsung kuras sedapatnya.... kemudian klo sudah habis... rangsang lagi.. ketika dapat LDR kuras lagi... begitu seterusnya…….
Bagaimana jjika memerah tetapi payudara kempes?? never worry...santai.... tinggal mainkan teknik LDRnya dan...nyuuuuut nyuuuut..... payudara terisi lagi deeeh.. dan ngucur lagi deehh... ya gitu deeeh… hehe.. :D
Oke ya mom... selamat berjuang. Sekali lg utk mendapatkan LDR ini butuh jam terbang. so...makin lama makin terampil aja dah…. selamat berlatih terus ya… ^_^
Tuesday, August 9, 2011
my silly reason for breastfeeding
1. I’m appreciating God’s Creations
Thank you, God for giving me these beautiful pair of breasts… After carrying around for so long, it’s nice to know they have an actual purpose.
2. Saya pemalas sejati
Kebayang kalo saya ngasih susu botol ke anak… Bangun tengah malem musti bikin susu buat anak… Mata masih picek, ntar salah masukin lagi.. Waduh… Jalan2 ke mall, bawaannya kaya mau pindahan. Belum lagi repot musti bersihin botol, cari yg BPA free, cari dot yg pas buat anak, cari susu yg cocok, blablabla…. Ngbayanginnya aja udah males gilaaaaa…
Enakan nyusuin deh… ga repot. Jalan2 bawaannya cuma satu tas. Anak nangis di malem-malem buta.. buka baju, tidur lagi… Walopun bangun paginya saya kaya korban pemerkosaan.
3. I love the product
It’s free (pocket friendly), easy to clean, portable, easy to carry, no expiry date, ready to use, belum lagi kemasannya yg menarik... Hmmm… love it!
4. Aji mumpung
Mumpung nyusuin, halal hukumnya makan apa aja dengan porsi kuli. Khan lagi nyusuin, perlu baju2 yg gampang buat nyusuin donk… let’s go shopping! Suami dilarang protes. Masih nyusuin nih… Jangan dibikin stress biar ASInya ga seret… Dibeliin berlian pasti hepi. Wkwkwkwkwkwk…
5. Bye-bye fat
Seperti yg saya sebutkan, saya pemalas sejati… even does a sport. Jadi, nyusuin aja deh.. And it works! Dari 84 kg ke 82 kg, setelah 23 bulan, sekarang 47 kg. No diet, no medicine, no pain. Hell yeaaaahhh!!
6. Enjoying my baby’s unconditional love
Kalo udah mau nyusu, bayi kita ga bakalan peduli kita wangi, bau badan, dandan, ga dandan, modis, ga modis, pake daster atw pake dress. My baby still looks at me with love in his eyes… So adorable…
7. My last resort
Biar kata nempel sama kakek, nenek, papanya, babysitter atau bahkan pembantu, kalo laper atw haus… yang dicari pasti ibunya. Semua mingggiiiiirrrr…
Regards,
Chiky mamanya Rama (23mos)
Friday, July 22, 2011
tips agar bisa berpuasa saat menyusui
- Beberapa tips :
1.Saat makan sahur, usahakan banyak minum, terutama minuman hangat.
2.Usahakan menyusui setelah sahur selama mungkin hingga saat berangkat ke
kantor
3.Di kantor, usahakan memerah ASI dengan frekuensi seperti saat tidak
berpuasa. Di rumah, mintalah pengasuh bayi untuk memberi ASI simpanan
seperti biasa plus makanan pendamping lain.
4.Satu jam menjelang pulang, usahakan agar bayi sudah tidak diberi
makanan/minuman apapun.
5.Saat ta'jil, usahakan minum minuman hangat agar merangsang kelancaran ASI.
6.Setelah berbuka, segerakan menyusui bayi.
7. Sebelum tidur, cobalah makan makanan ringan dengan minuman hangat.
sourced : http://www.ummigroup.co.id/?pilih=lihat&id=363
<http://www.ummigroup.co.id/?pilih=lihat&id=363>
Berpuasa Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
indosiar.com - Pada bulan ramadhan, setiap umat muslim diwajibkan untuk
berpuasa. Namun tidak semua umat muslim mampu menjalankan ibadah tersebut.
Misalkan saja orang tua yang sudah sepuh, anak balita, orang sakit, dan tak
terkecuali bagi ibu hamil yang kehamilannya bermasalah serta ibu menyusui.
Wanita yang sedang hamil atau menyusui tetap harus berpuasa di bulan
Ramadhan, sama dengan wanita wanita yang lain, selagi ia mampu untuk
melakukannya. Seorang wanita hamil tidak diperbolehkan berpuasa jika
kehamilannya bermasalah. Memaksakan berpuasa hanya akan mengganggu
perkembangan janin.
Kegiatan berpuasa hanya mengubah jadwal makan. Sementara, asupan makanan
yang dikonsumsi ibu hamil dan menyusui selama berpuasa tetap dibuat sama
dengan saat tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 %
karbohidrat, 30 % protein, dan 10-20 % lemak.
Bagi ibu hamil yang ingin berpuasa disarankan untuk memperhatikan gejala
berkurangnya kadar gula dalam darah (hipoglikemia). Gejala ini ditandai
dengan pusing, gemetar, mual, dan demam. Dan yang dianjurkan bisa berpuasa
adalah ibu yang masa kehamilan sudah cukup tua dan kuat yaitu sekitar usia
kehamilan 5 bulan keatas.
Sedangkan bagi ibu menyusui, yang disarankan berpuasa adalah ibu menyusui
dengan usia bayi 6 bulan keatas. Sementara bagi ibu yang menyusui ASI
ekslusif bisa tidak berpuasa karena harus menyusui tiap dua jam sekali dan
si bayi belum memperoleh makanan pendamping ASI. Yang perlu diingat : saat
ibu menyusui berpuasa, pola menyusui akan berubah. Pasokan ASI akan
berkurang pada siang hari namun melimpah pada malam hari.
Sedangkan bagi ibu hamil, penting diingat bahwa selama hamil, pasokan kalori
sangat diperlukan dalam nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan janin.
Yang jelas, harus lebih memperhatikan makanan yang dimakan saat sahur dan
berbuka.
Bagi ibu hamil dan menyusui, sangat tidak diperbolehkan untuk meninggalkan
makan sahur. Makan sahur dapat memberikan energi yang dibutuhkan untuk
beraktivitas seharian. Konsumsi gizi seimbang pada saat sahur akan membantu
ibu menyusui menghasilkan sari makanan bergizi untuk si kecil.
Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah. Apalagi jika si ibu baru
saja menyususi. Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, entah itu dengan cara
tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran.
Perlu diketahui juga, bagi ibu hamil yang menderita Diabetes Melitus (DM)
dan Hipertensi, sebaiknya tidak berpuasa karena penderitanya harus terus
menerus mengkonsumsi obat secara teratur. Juga bagi ibu hamil yang mengalami
gangguan saluran pencernaan, atau yang memiliki riwayat anarexia dan bulimia
(gampang muntah), tidak diperkenankan berpuasa.
Beberapa tips bagi ibu hamil dan menyusui yang ingin berpuasa adalah :
a.. Makan sahur dengan makanan yang bergizi, sangat penting bagi ibu
hamil
dan menyusui. Sebaiknya ibu hamil banyak mengonsumsi daging. Daging adalah
makanan yang mengandung kalori dan protein sangat tinggi yang bisa disimpan
tubuh dalam waktu cukup lama.
b.. - Sebaiknya hingga waktu sahur habis, usahakan minum air putih
sebanyak-banyaknya. Jika bisa minum air putih selama sehari itu sebanyak dua
liter. Dan ditambah dengan segelas susu hangat.
Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu
hamil dan menyusui. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam
darah.
Gejala anemia banyak ditemukan pada ibu hamil karena mereka kurang
mengonsumsi makanan bergizi. Anemia berbahaya bagi ibu hamil, karena pada
saat persalinan ibu akan mengalami kesulitan dan luka akibat persalinan
sulit menutup.
c.. Berbuka puasa dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran
ASI bagi ibu menyusui.
d.. Sebelum tidur, untuk memproses produksi ASI, cobalah makan makanan
ringan dengan minuman hangat.
Intinya, berpuasa bagi ibu hamil dan menyusui semata-mata adalah demi ibadah
dan dapat menjalankan puasa secara sehat dan senantiasa bugar.(berbagai
sumber/Idh)
sourced : http://news.indosiar.com/news_read.htm?id=45493
Bila Ibu menyusui puasa
Assalamu'alaykum wr. wb.,
Saya ada pertanyaan mengenai Ibu menyusui di bulan Ramadhan...
Istri saya saat ini sedang menyusui anak usia 10 bulan. Istri maunya tetap
berpuasa...yang ingin saya tanyakan makanan apa saja (utk Istri saaya) yang
memenuhi kebutuhan gizi untuk menyusui anak saya usia 10 bulan?
Wassalam,
Bambang Sulistiyono, Balikpapan Indonesia.
Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Bapak Sulistiyono yang sayang keluarga, semoga jawaban ini tidak terlambat
ya Pak. Dan saya mengucapkan selamat beribadah di bulan Romadhon ini.
Alloh memberi keringanan pada kita, tentu ada hikmah dibaliknya, karena
Alloh yang maha tahu tentang kelemahan kita. Kondisi ibu menyusui pun
berbeda satu sama lain, ada yang diberi kondisi kuat ada juga yang lemah.
Anak Bapak berusia 10 bulan, dan pada usia ini biasanya mendapatkan ASI non
eksklusif, jadi sangat dimungkinkan bagi sang ibu untuk tetap berpuasa.
Adapun makanan yang diperlukan agar zat gizi tetap terpenuhi, sebaiknya
tetap memperhatikan keseimbangan zat-zat yang diperlukan (Protein,
Karbohidrat, Lemak, Vitamin dan Mineral), terutama pada saat berbuka puasa
dan sahur.
Saat berbuka puasa, tentu setelah sebelumnya memakan makanan yang manis dan
mudah dicerna semacam kurma, sebaiknya ibu segera makan berat. Hal ini
karena ibu menyusui lebih banyak mengalami kekurangan energi. Kebutuhan air
minum pun jangan dilupakan, untuk menghindari dehidrasi yang mengakibatkan
produksi ASI berkurang. Usahakan 10-12 gelas perhari, bisa diminum saat
berbuka, diantara berbuka dan sahur dan pada waktu sahur. Minum susu juga
baik bahkan dianjurkan.
Dibawah ini ada artikel menarik yang bisa bapak baca untuk lebih melengkapi
jawaban saya. Sekali lagi selamat beribadah puasa dan salam juga buat
keluarga.
wassalaamu'alaikum
Dewi Yuniasih
http://staging.sahabatnestle.co.id/HOMEV2/main/TKSK/TKSK_ndnp.asp?id=469
http://staging.sahabatnestle.co.id/HOMEV2/main/TKSK/TKSK_ndnp.asp?id=432
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0211/17/keluarga/puas21.htm
sourced : http://www.kharisma.de/?q=node%2F97
Selamat menunaikan Ibadah Shaum.
Monday, July 18, 2011
Not enough milk?
You can tell if your baby's getting enough milk even though you can't tell how much is going in.
One of the most common reasons a mother weans her baby before she might want to is that she is worried that she doesn't have enough milk. Nearly all mothers are capable of producing enough breastmilk for their babies. Just as you have already nurtured your baby in your womb for nine months, so your body is designed to continue providing nourishment once your baby is born. Everything your baby needs to grow strong and healthy is in your milk. It is the normal food for your baby and you and your baby will work together to establish your milk supply and maintain it as your baby grows. Of course, there might be other reasons why baby is fussy or crying and you might want to check with your medical adviser if you have any concerns. Here are some ideas to help you work out if your supply really is low and some suggestions that will help you make more milk for your baby.
If your fully-breastfed baby shows two or more of the signs below then you most likely have enough milk.
- At least five heavily-wet disposable nappies (or six to eight very wet cloth nappies) in 24 hours provided no other fluids or solids are being given. A very young baby will usually have two or more soft bowel movements a day for several weeks. An older baby may have fewer than this. Small quantities of strong, dark urine or formed bowel motions indicate that the baby is in need of more breastmilk.
- Good skin colour and muscle tone.
- Your baby is alert and reasonably contented and does not constantly want to feed. Your baby will probably wake for night feeds. A few babies sleep through the night at an early age, while most will wake one or more times during the night for quite some time.
- Some weight gain and growth in length and head circumference.
Some other points to consider:
- Genetic patterns need to be taken into account when assessing a baby's growth. Slower weight gain may be more likely in a family where the parents are of small stature, but the baby will still show consistent growth over the first year.
- A baby's stomach is only as big as his fist and can only contain small amounts at a time. This means babies need to feed quite frequently to get all the milk they require.
- Some apparently contented babies are very undemanding and need to be woken for feeds so that they will continue to gain weight. Most breastfed babies feed at least eight to twelve times in 24 hours. If weight gain is a concern, your baby may need to be woken, particularly for a night feed, to ensure he is having a minimum of six feeds in 24 hours.
- On the other hand, some colicky babies seem far from content, and may feed frequently, yet continue to gain weight steadily. Commonly, these babies appear hungry frequently, but may actually be getting too much milk, too fast and have tummy ache. You can tell if this is the case if your baby has lots of wet and dirty nappies every day. See the Too Much Milk article on the website or refer to the Australian breastfeeding Association booklet Too Much.
- Between six weeks and six months, it is normal for babies to have fussy periods from time to time, when they ask to feed more frequently than usual. You may wonder if your milk supply is still meeting your baby's needs. These times used to be called 'growth spurts' or 'appetite increases', however studies have shown that exclusively-breastfed babies' intake of breastmilk does not increase significantly between one and six months of age. Although it is not known exactly why babies have periods like this, it is a very common event that may be linked to their development. It does not mean that you don't have enough milk. If you follow your baby's lead and breastfeed more frequently for a few days, you will probably find that your baby soon settles down again. Hot weather may also trigger an increase in a baby's feeding frequency.
- Most babies will feed best if they are put to the breast before they are crying hard. Crying is a very late hunger signal. Watch your baby; he may start to stir from sleep, maybe try to suck his fist or otherwise 'search' for food quite a while before crying. A lot of mums find that by offering the breast as soon as baby starts to stir can help baby to take a good feed. Some parents also will use kangaroo care (skin-to-skin cuddling by holding baby with bare chest against mother's bare chest) to help the baby relax into breastfeeding and this also boosts the mother's hormone levels to assist her milk supply. A blanket, shawl or shirt can be used to cover both of you to keep warm and baby can even be carried in some slings like this (see ABA's Simplicity Sling on the Mothers Direct website. See also the article on our website, called Baby-led attachment.
You and your baby work together to start the milk-making process and to maintain it at the right level to ensure it meets your baby's needs. If you are concerned that this may not be happening, you might like to check the following possible causes of low milk supply:
- not enough feeds, or feeds too short or interrupted
- poor positioning at the breast, or poor sucking (often causing sore nipples)
- changing sides too soon
- tension, pain or fatigue inhibiting your let-down reflex
- using complementary feeds (comps) or top-ups of artificial baby milk; and/or stretching out time intervals between feeds with a dummy
- introducing solids too early (before six months)
- hormonal change in the mother eg ovulation, menstruation, pregnancy or contraceptives
- some medications or drugs - whether prescribed, over-the-counter, recreational or herbal
- cigarette smoking
- illness in mother or baby
- very rarely, a physiological inability (that a mother is born with or, for example, as a result of previous breast surgery or injury)
The secret to boosting your milk supply is to fit in more feeds than is usual for your baby. More frequent and efficient milk removal by a well attached baby means more milk will be made. More frequent feeding means more milk.
Human babies are designed to need frequent feeds and by offering the breast at least every two or so hours during the day (and usually at least one night feed), your milk supply can increase quickly. Feeds don't have to be at regular intervals, you might find that you can fit in an extra breastfeed at any time if baby is awake and happy to accept it, or offer a 'top-up' fairly soon after a feed. There are many more ideas in the booklet Increasing Your Supply or talk to an Australian Breastfeeding Association counsellor to discuss your situation.
Very occasionally, a mother tries the ideas above and still finds that her milk supply is low. If you think this is the case with you, speak to a health professional who has a special interest in breastfeeding, as you may be able to try some medication to maximise your milk supply.
If you have been advised to wean because of a persistent low milk supply, think about whether breastfeeding may be important for you and your baby for reasons that have nothing to do with providing all her food. It is possible to combine breast and artificial baby milk successfully for quite a long time. Don't be embarrassed because you don't wish to wean. As long as your baby is happy to suck, you are always providing some nutrition, health protection, as well as much comfort and reassurance for your child. If you want to continue, be reassured that you can still meet your baby's nutritional and emotional needs by breastfeeding.
All of these possibilities and the practical means to overcome them are discussed in the ABA booklet Increasing Your Supply. This booklet also discusses how to use complementary feeds if they are medically necessary, debunks many myths, explains good positioning, and how the breast makes milk. By learning these things, you will have the basis to make sense of any advice you receive, and to make the decisions that best suit you and your baby. After all, you are the expert on your baby!
http://www.breastfeeding.asn.au/bfinfo/lowsupply.htmlBuruh Pabrik Berjuang Demi ASI Eksklusif
Buruh dan ASI
Kemijem menunjukkan peralatan yang rutin ia bawa ke pabrik. Termos kecil dan botol-botol kecil berjajar rapi. Kemijem menjelaskan, botol-botol itu diberi nomor supaya tidak membingungkan. Satu botol berisi kira-kira 100 mililiter ASI. Dalam sehari biasanya ia memeras susu hingga 3 kali.
Botol-botol yang berisi ASI ini dimasukkan ke termos besar berisi es batu.
Kemijem adalah buruh pabrik tekstil di Rancaekek, Bandung, Jawa Barat. Sudah hampir 10 tahun dia menghadapi mesin pemintal kain. Hari-hari ini dia harus cuti panjang karena penyakit asmanya kambuh. Jika tak cuti, perempuan asal Sleman ini setiap hari bekerja di pabrik yang letaknya sekitar setengah jam dengan motor dari rumahnya.
Memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, bukan perkara mudah bagi Kemijem.“Nggak ada dukungan dari keluarga, hanya bersama suami saja. Saya satu rumah sama kakak, dia nggak mendukung, “Sudah kasih saja susu formula.” Saya bilang nggak. Yang ngasuh juga bilang kasih susu formula. Saya bilang tidak, pokoknya harus ekslusif selama enam bulan.”
Keinginan Kemijem memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan kepada Rizky anaknya, bukan tanpa alasan. Anak pertamanya yang berjarak 11 tahun dengan si bungsu tak mendapatkan ASI secara penuh. Dulu ia tak punya banyak pengetahuan soal ASI.
“Jadi sebelum melahirkan saya sudah konsultasi ke dokter minta ASI eksklusif sama Inisiasi Menyusui Dini. Tapi kondisi yang lemah karena di-Caesar sempat pingsan, nggak bisa IMD. Tapi saya tetap harus memberikan ASI eksklusif, meskipun awalnya gak diizinkan, karena nggak bisa jalan. Tapi setelah dua hari saya nekat dan pakai kursi roda ke ruang bayi untuk memberi ASI.”
Hanya 1,5 bulan usai melahirkan Kemijem harus kembali bekerja. Itu artinya masih ada 4,5 bulan bagi bayinya untuk menikmati hak ASI eksklusif.
“Alhamdulilah merepotkan juga sih Bu, soalnya rumahnya di petak, belum punya kulkas, listriknya belum kuat. Alhamdulilah katanya bisa pakai termos es yang bisa tahan dua hari. Jadi setiap esnya cair, lalu diganti, selalu dicek gitu.”Bersama suaminya, Kemijem berbagi tugas. Gunarto berburu es batu, sementara Kemijem harus meluangkan waktu setiap dua jam sekali untuk memerah ASI. Es batu dibutuhkan untuk memperpanjang usia ASI yang sudah diperah. Dalam sehari 4 botol ASI berhasil diperah.
“Jadi sebelum nganterin kerja beli es, pulang lagi, nganterin bayi ke yang ngasuh, lalu ambil ASI, begitu terus selama enam bulan.”
Mereka tak punya kulkas untuk menyimpan persediaan ASI yang sudah diperah. Daya listrik di rumah kontrakan mereka tak mencukupi. Sementara mencari warung yang menjual es batu, tak semudah yang dibayangkan.
Gunarto, suami Kemijem, menjelaskan, termos itu harus penuh diisi es batu. Jika tidak penuh nanti akan mencair. Gunarto memakai es balok karena lebih tahan lama dibandingkan batu es dari kulkas rumahan. Dengan es balok itu, ASI dalam botol bisa terjaga suhunya supaya tidak cepat basi.
Di tempat lain, Imas Asih Sri Maryani adalah rekan kerja Kemijem di salah satu pabrik garmen di Rancaekek, Jawa Barat. Sejak awal kehamilan anak pertama, Imas sudah berencana memberi salah satu merk susu formula kepada bayinya. Alasannya sederhana. Sebagai buruh dengan masa kerja tiga shift, ia membayangkan betapa repotnya jika harus memberikan ASI kepada buah hatinya.
“Dulu sempat mau pakai susu formula di awal-awal kehamilan. Suami saya juga nggak tahu, katanya anak dikasih ASI, itu ASI-nya kalau disimpan jadi darah. Bilang ke mama juga tidak mendukung.“Demi memuluskan proses ASI Ekslusif , Imas memutuskan pindah rumah, jauh dari orangtuanya.
“Saya khan tinggal sama mamah. Karena takut nggak lulus ASI eksklusif, saya pindah jauh dari mamah, bawa adik. Pokoknya kalau pas waktu kerja adik ditelepon, saya kerja jam 10 malam besok pulang. Saya takut anak diberi makan.”
Untuk mencuri waktu memerah ASI, Imas harus berkompromi dengan teman-temannya di pabrik. Karena setiap kali ia memerah ASI, ia harus meninggalkan pekerjaan. Padahal mesin pabrik tak boleh mati. Sementara dalam sehari minimal ia butuh istirahat selama tiga kali untuk memerah ASI.
“Kalau masuk shift pagi, sebelum masuk jam setengah enam, trus istirahat pk. 09.00, dan shalat Dzuhur. Sekali merah dapatnya satu botol. Saya merah pakai tangan saja, nggak pernah pakai alat, cukup tangan bersih. Bahkan dulu di pabrik saya ini disebutnya Imas Steril. Ah banyak sekali omongan teman-teman yang nggak enak, tapi tetap jalani saja.”
Sulitnya Buruh Memberi ASI
Dinny Kus Andiany tengah mempraktikkan cara memerah ASI dengan tangan. Siang itu dia menyambangi rumah Kemijem untuk mempersiapkan Kelas Edukasi ASI yang akan segera digelar. Kemijem dan Imas yang telah lulus ASI esklusif tengah ditatar untuk membagikan kisahnya kepada teman-temannya di pabrik.
Kemijem dan Imas tampak tekun mempelajari langkah demi langkah yang dipraktikkan Dini.Sudah hampir lima tahun ini Dinny aktif terlibat menyuarakan ASI eksklusif untuk bayi. Ibu dua anak ini tergabung dalam Klasi YOP (Yayasan Orangtua Peduli) Bandung, Klub Peduli ASI Kegiatannya memberikan pelatihan bagi para calon ibu, hingga pendampingan bagi ibu melahirkan.
“Tahun 2007 Bandung mendirikan Klasi diawali dua kelas, yakni ibu hamil dan ibu bekerj. Pesertanya beragam dari mulai ibu yang akan hamil, hamil, menyusui, lalu yang single. Bahkan ada nenek dan pengasuh juga ikut dalam kelas ini.”
Belakangan ini Kelasi menyasar para perempuan yang bekerja di pabrik. Pasalnya ibu yang bekerja di pabrik lah yang paling banyak menemui kendala jika harus memberikan ASI Eksklusif.
“Jadi kami punya anggota tim yang kerja di pabrik dan mengeluhkan sistem shift, tak seperti yang bekerja di zona nyaman. Soalnya khan ada sistem shift, dukungan kurang, waktu juga sulit, dan keterbatasan lain. Nah selanjutnya kami berusaha mendampingi, ini merintis karena tidak semua pabrik mau diajak kerjasama. Jadi harus pelan-pelan melakukan pendekatan”, lanjut Dinny.
Kunci Sukses Ibu ASI
Dinny menjelaskan, proses menyusui adalah proses belajar tiga orang sekaligus, yaitu bayi, ibu dan ayah.
“Menyusui itu tiga orang yang belajar. Bayi belajar menghisap, butuh perjuangan untuk itu, karena biasanya disuplai ibunya ketika di perut. Lalu ibunya harus punya ilmu dan percaya diri, harus kekeuh, meskipun banyak halangan. Dukungan suami tak kalah pentingnya. Suami harus mendukung dan menjadi satu tim, satu paket.”
Kemijem tidak akan sukses memberikan ASI eksklusif, jika suaminya tidak turut jungkir balik mendukungnya. Gunarto mulai terbuka wawasannya soal ASI esklusif awalnya hanya iseng-iseng membaca buku panduan ASI milik istrinya.
“Itu khan saya baca buku istri, kadang-kadang kalau istri capek pulang kerja, saya yang bacain, sementara istri tiduran. Saya tidak tahu sama sekali soal ASI Ekslusif. Eh setelah baca kok menarik dan saya penasaran. Pas baca itu saya bilang ke istri pokoknya harus lulus ASI eksklusif nanti.”
“Saya ikut rutin ngontrol kalau mamanya kerja, jangan sampai Rizky dikasih minuman atau makanan. Jadi ngecek ke pengasuh terus-terusan. Lalu kalau kemudian ya ngambil ASI ke pabrik untuk dibawa pulang. Cari es, meski capek tapi nggak papa, yang penting tetap ASI ekslusif”, lanjut Gunarto
Perjuangan memberikan ASI eksklusif semakin teruji, ketika Kemijem masuk rumah sakit karena demam berdarah. Dengan tangan diinfus, dia masih berusaha memerah ASI.
“Awalnya masih jalan produksi ASI-nya. Pas diinfus tangan satu meres, lalu suami yang pegang botolnya. Saya juga minta ke dokter agar diberi obat yang tidak bahaya untuk bayi.”
Namun, kondisi Kemijem membuat ASI tak keluar lancar. Hampir putus asa karena bayi terus rewel, Kemijem mengadu ke Kelasi Bandung. Beruntunglah banyak ibu yang saat itu tengah menyusui bayi mereka. Kemijem mendapatkan donor ASI. 10 botol yang cukup untuk persediaan tiga hari.
“Karena susah makan, sehari paling cuma bisa dapat dua botol saja. Jadi kalau sudah dapat peresan ama suami dibawa pulang, trus saya di rumah sakit sendiri. Keteteran. Sudah putus asa awalnya, lalu menghubungi teman di kelasi, trus dikasih tahu ada donor ASI. Alhamdulilah, saya gak apa-apa anak saya dapat ASI dari donor, yang penting anak saya tetap bisa dapat ASI, bukan susu formula.
Donor ASI juga menjadi pilihan Imas untuk anaknya. Dia tak sungkan meminta bantuan ASI kepada rekan kerjanya yang sama-sama memerah ASI. Bahkan donor ASI ini berlangsung hingga dua bulan.
“Waktu itu sempat ASI-nya gak cukup. Sempat minta donor ke teman, waktu itu dua bulanan meminta ASI, setiap hari minta satu botol.“
Imas sempat mengabaikan perintah dokter untuk meminum obat untuk menyembuhkan penyakit asmanya. Dia khawatir obat itu akan meracuni anaknya.
“Saya kasih ASI sampai umur 22 bulan, berhenti karena saya sakit asma. Sebelumnya sih saya nggak minum obat itu karena tak diperbolehkan untuk ibu menyusui. Tapi ketika berumur 22 bulan, asma saya sudah parah dan harus minum obat itu. Akhirnya berhenti ngasih ASI.”
Kemijem dan Imas sudah merasakan keampuhan ASI untuk anak-anak mereka. Kata mereka, perjuangan itu tak sia-sia. Anak mereka lebih sehat, pintar dan kreatif. ASI diakui memiliki banyak keunggulan dibanding susu formula. Yang paling buat buruh berpenghasilan pas-pasan seperti mereka, jelas ASI lebih murah.
http://kbr68h.com/saga/77/9334Posisi dan Pelekatan Untuk Keberhasilan Menyusui Dibahas di Kelas kASIh Ibu!
Rabu, 22 Juni 2011 kelas kASIh Ibu membahas tema menarik mengenai Posisi dan Pelekatan dengan fasilitator Ibu Mia Sutanto, Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).
“Kenapa sih, menyusui aja kok repot? Sampai harus belajar segala? Kan seharusnya menyusui adalah suatu kegiatan yang alami dan natural, bayi menangis (ngek) tinggal dikasih payudara ibunya (jel).”
Kita mungkin sering sekali mendengarkan komentar seperti diatas ini, masyarakat awam memang kerap menganggap bahwa menyusui seharusnya tidak perlu ribet, sudah menjadi naluri seorang ibu untuk bisa menyusui bayinya, kalaupun awal-awalnya kurang lancar, nanti juga lama-lama akan semakin membaik kok. Kalau awalnya payudara sampai bengkak, puting lecet dan luka, itu sih sudah biasa, ditahan saja rasa sakitnya pasti setelah itu puting menjadi 'kebal' dan luka akan hilang dengan sendirinya. Tapi bagaimana jika luka tidak kunjung sembuh? Bagaimana jika dikala si ibu disuruh menahan sakit ternyata dia menyerah dan memilih untuk memberikan formula kepada bayinya? Bagaimana jika dengan kondisi menyusui yang tidak optimal seperti ini kemudian menyebabkan terganggunya tumbuh kembang bayi?
Memang betul, menyusui adalah suatu hal yang alamiah dan natural, dari zaman nenek moyang manusia yaitu nabi Adam dan siti Hawa, satu-satunya makanan bayi yang paling sempurna adalah ASI. Tapi di zaman modern ini, justru tantangan bagi seorang ibu yang ingin menyusui bayinya semakin banyak. Sehingga suatu kegiatan yang seharusnya bersifat alami dan natural, belum tentu mudah untuk dijalankan, sehingga ibu tetap perlu belajar dan perlu dukungan untuk membantu keberhasilan kegiatan menyusui tersebut. Dari sekian banyak tantangan yang dihadapi, khusus yang berkaitan dengan payudara bengkak dan puting lecet serta luka, seringkali penyebab utamanya adalah posisi dan pelekatan yang kurang tepat. Suatu hal yang mungkin kedengarannya seperti 'sepele', tetapi ternyata memainkan peranan yang cukup besar.
Apakah itu posisi dan pelekatan? Posisi adalah cara ibu mendekap bayi saat sedang menyusuinya, dan pelekatan adalah letak mulut bayi pada payudara ibu ketika sedang menyusu. Mengapa penting? Posisi dan pelekatan yang kurang tepat dapat menyebabkan kesakitan pada ibu (payudara bengkak, puting lecet dan luka) serta bayi tidak dapat minum ASI secara optimal ketika sedang menyusu, sehingga mengganggu tumbuh kembangnya.
Bagaimanakah posisi dan pelekatan yang benar?
Posisi:
- ibu mencari posisi menyusui yang paling nyaman
- ibu mendekap/menggendong bayi sehingga muka bayi menghadap ke payudara ibu, hidung bayi sejajar dengan puting ibu
- badan bayi juga menghadap ke badan ibu (perut bayi menempel ke perut itu), sehingga kepala dan badan bayi berada dalam 1 garis lurus (kepala bayi tidak menengok ke kiri atau ke kanan)
- kepada bayi lebih rendah daripada payudara ibu, sehingga kepala bayi mendongak keatas dan tidak menunduk kebawah, dalam posisi seperti ini, dagu bayi dan bukan hidungnya yang akan menempel ke payudara ibu
- leher dan bahu bayi ditopang serta badan didekap erat ke badan ibu
Pelekatan:
- Usahakan agar bayi memasukkan payudara ibu ke dalam mulutnya dari arah bawah, sehingga ketika sedang menyusu lebih banyak terlihat areola ibu pada bagian atas bibir atas dibandingkan dengan areola pada bagian bawah bibir bawah bayi
- Mulut bayi terbuka lebar seolah-olah sedang menguap atau menangis, sehingga tidak saja puting ibu yang masuk ke dalam mulut bayi tetapi juga sebagian besar areola, karena pabrik-pabrik ASI banyak yang terletak dibawah areola
- Bibir bayi, baik yang atas maupun yang bawah, terlipat keluar (dower) dan tidak terlipat kedalam ketika sedang menyusu
- Dagu bayi menempel pada payudara ibu, dan terlihat juga lipatan pada bagian dagu yang menandakan bahwa bayi sedang membuka mulut dengan lebar
Diharapkan dengan mengetahui teori mengenai posisi dan pelekatan yang benar, ibu akan menjadi semakin nyaman ketika sedang menyusui bayinya dan sebaliknya, bayi juga dapat menyusu secara optimal pada ibunya. Yang perlu diingat adalah, tidak ada posisi menyusui yang benar atau salah. Yang ada hanyalah posisi menyusui yang paling nyaman untuk ibu serta yang dapat membuat bayi menyusu dan minum ASI secara efektif. Dengan mempelajari teori, ibu akan dimudahkan untuk dapat menemukan zona nyaman atau 'comfort zone' nya itu. Selain itu, 'breastfeeding shouldn't hurt' atau seharusnya kegiatan menyusui tidak menimbulkan rasa sakit. Kalau ibu merasakan sakit, berarti kemungkinan besar masih ada yang dapat diperbaiki dari segi posisi dan pelekatan tersebut.
Terakhir, ibu dapat juga bereksperimen dengan berbagai macam posisi menyusui untuk menemukan mana yang paling nyaman untuk dirinya dan bayinya. Yang lazim digunakan adalah (1) posisi mendekap, yaitu menyusui dari payudara kiri dan bayi ditopang dengan lengan kiri, tetapi ada juga (2) posisi menyilang, yaitu menyusui dari payudara kiri dan bayi ditopang dengan lengan kanan, (3) posisi dari samping, yaitu menyusui dari payudara kiri dan tubuh bayi disebelah badan ibu serta ditopang dibawah lengan kiri, (4) posisi tiduran menyamping, muka bayi menghadap payudara dan perut bayi menempel pada perut ibu, (5) posisi semi-terlentang, ibu rebahan dalam posisi 45-60 derajat, tubuh bayi tengkurap diatas tubuh ibu, dan (6) posisi dipangku, bayi dipangku menghadap ke arah badan ibu.
Silahkan ibu bereksperimen dan mencoba berbagai macam posisi tersebut untuk menemukan mana yang paling nyaman, yang paling bisa membuat bayi menyusu secara efektif dan minum ASI secara optimal.Memang sebaiknya ibu dan pasangannya mengetahui posisi dan pelekatan yang benar ketika masih dalam masa kehamilan, sehingga ketika bayi sudah lahir, ibu dapat terhindar dari resiko payudara bengkak dan puting lecet atau luka. Ikut kelas laktasi antenatal, termasuk salah satunya mengikuti Kelas EdukASI AIMI (www.aimi-asi.org), dan juga berpartisipasi dalan kASIh ibu saat sedang hamil, merupakan salah satu sarana dimana para calon orangtua dapat lebih banyak belajar dan mendapatkan informasi seputar kegiatan menyusui dan pemberian ASI.
Salam ASI!
Mia Sutanto, SH, LL.M (koselor laktasi, ketua umum AIMI)
Baby-led attachment
- Sit comfortably, whether in bed with pillows behind you and one under your knees, or on a chair with your feet on a low stool or cushion. It is helpful to be well-supported and comfortable, as you may be sitting in that position for a while. Speak to your medical adviser if pain is making it difficult for you to relax.
- Start with a calm baby and a calm mother. Humans learn best when they are in a calm, receptive state. Your baby's instincts in response to hunger will lead her to the breast and to suckle, however it is the flow of milk she then receives that teaches her this is where milk comes from. If your baby is stressed, crying or upset, she will not be in a receptive state to be able to follow her instincts. Calm your baby by gentle rocking and cuddling, talking to your baby, making eye contact and being skin-to-skin.
- Skin-to-skin contact is a very important part of this instinctive process, so while you are both learning, you may find it useful to remove your shirt and bra, and to remove your baby's clothes, leaving her in just a nappy. Make sure the room is warm enough to be comfortable for you both.
- Hold your baby in a way you both find comfortable. Many mothers find that holding their baby upright on their chest, between their breasts, works best for them.
- Your baby will start to move her head. As your baby starts to follow her instincts, she may start to 'bob' her head around on your chest. As you support her in a way that feels right to you, she will start to slide, crawl, fall or even throw herself towards one of your breasts.
- Support your baby. As she moves towards one breast, you may find it helpful to move your baby's bottom across your body towards the other breast. You may also need to move your hand and wrist to support your baby's back and shoulders. This support to your baby's upper body gives her the stability to be able to control her head movements as she attaches.
- Attaching to your breast. Now that your baby's head is near your nipple, she may nuzzle your breast for a little while. That is fine. As long as she is still calm, she will eventually dig her chin into your breast, reach up with an open mouth, and attach to the breast. You may find it helpful to pull baby's bottom closer to your body, or to give even more firm support to her back and shoulders at this time. This will help her to dig her chin in, keep her nose free of the breast, and get a good mouthful of breast. If she loses contact with your breast, this may interrupt the instinctive process. She may continue once in contact again, or if she does not, you may need to move her back to a more upright position between your breasts and start again.
- When your baby is well attached to the breast, her mouth will be right over the nipple and well onto the surrounding darker area (areola), with her tongue underneath the nipple. She should have more of the 'chin-side' of areola in her mouth than the side adjacent to her nose. Her top and bottom lips will open out over the breast, with her chin pressed against the breast and her nose clear. A correctly attached baby will be able to breathe while feeding - most mothers find they do not need to hold the breast away from the baby's nose. Doing so may pull the nipple from her mouth or even block the milk ducts below. If her nose is pushing into the breast, try moving her body and legs closer to you. This will bring her chin further in towards the breast and free her nose naturally.
'Chest to chest, chin to breast' is a quick way to describe good positioning.
Your baby's body will be positioned such that her head, neck and spine are in a straight line, with her head tipped back over your hand or arm. Her body should be facing yours. She may end up being held almost horizontally under your breasts, or she may be lying more diagonally across your body, or even into your lap. As long as her back is straight, her body close to yours, and you are both comfortable, that is all that matters. Take the time to try different positions to find what best suits you both.
If you feel pain beyond the initial stretching of your nipple, your baby may not have taken a big enough mouthful of breast. You can break the suction by inserting a clean finger in the corner of her mouth, between her gums, and try again. Baby may be happy to re-attach without changing position, or you may need to bring her more upright and start the process again. Similarly if your baby becomes upset or distressed during the 'baby-led attachment' process, calm her first, and start again. This is a learning process for both of you, it is okay to take your time.
As you and your baby start to feel comfortable with breastfeeding, you will quickly learn to put your baby straight into the feeding position you have both come to enjoy.
Further resources
The following are available from local Australian Breastfeeding Association groups or direct via phone on 1800 032 926 or the Internet at www.mothersdirect.com.au.Booklets include:
An Introduction to BreastfeedingBreast and Nipple Care
Breastfeeding After a Caesarean Birth
Breastfeeding, Women and Work
Especially for Grandparents
Expressing and Storing Breastmilk
Increasing Your Supply
Books:
Breastfeeding ...naturally (2nd edn) Australian Breastfeeding AssociationMothers Direct products:
Baby Slings: Simplicity Sling, Cool Sling, Meh TaiInfant-care lambskins
Nursing pads
A range of breast pumps and other lactation aids
A range of books and baby-care products
Electric breast pumps are available for hire through Association groups. Contact your local Helpline for more details. Discount applies for subscribers to the Association.
There is also a wide range of information on breastfeeding and related topics on the Association's website. In particular the article The ABC Of Attachment may be of interest.
Adapted from An Introduction to Breastfeeding 2006
Kenapa Lemak ASI beda dengan lemak hewan mamalia ???
Kenapa Lemak ASI beda
Air Susu Ibu yang lebih dikenal dengan ASI mengandung asam lemak esensial yang memang tidak terdapat di dalam susu sapi atau susu formula. Asam lemak esensial ini sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan otak dan mata bayi, serta kesehatan pembuluh darah. Selain itu, Asam lemak terdiri dari Asam Lemak Linoleat dan Asam Lemak Linolenat yang merupakan prekursor Docosahexaenoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA). Keunggulan ASI karena mengandung AA dan DHA untuk ‘building block’ otak yang siap pakai.
Tidak hanya itu, ASI juga mengandung enzim lipase agar lemak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi. dan yang pasti Enzim ini tidak terdapat di dalam susu hewan atau susu formula.
Seperti kita tahu bahwa saat bayi dilahirkan, lambung bayi belum menghasilkan semua enzim yang dibutuhkan untuk mencerna lemak susu. sehingga Lipase di dalam ASI membantu menyempurnakan pencernaan lemak di dalam lambung bayi. Lipase dalam ASI ini disebut bile-salt stimulated lipase karena mulai bekerja di dalam usus bersamaan dengan tersedianya garam-empedu tersebut. Lipase tidak aktif di payudara atau di dalam lambung sebelum ASI bercampur dengan empedu.sungguh luar biasa bukan?
Sehingga, lemak yang terdapat di dalam ASI akan dicerna lebih sempurna dan digunakan lebih efisien oleh tubuh bayi dibandingkan dengan lemak susu sapi atau susu formula.
Dan ini dapat terlihat saat kita melihat tinja bayi. Tinja bayi yang diberi susu formula berbeda dengan tinja bayi yang diberi ASI. karena susu formula dan susu lainya itu tidak mengandung enzim agar penyerapan makanan efektif dan efesien, sehingga terdapat sisa makanan yang tidak dapat diserap oleh tubuh bayi.
Pada Bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR) yang diberi susu formula yang kurang mengandung asam lemak esensial ternyata menunjukan kurang optimalnya perkembangan mental dan penglihatannya.
Sumber : Trainer Modul 40hr BFCC. WHO/UNICEF
http://selasi.net/artikel/menyusui/83-kenapa-lemak-asi-beda.html
Expressing and storing breastmilk
Naturally the best way to remove milk from your breast is by feeding your baby, but there may be occasions when this is not possible and you need to express your milk.
Perhaps
- your baby is premature or unable to suck well
- your baby is in hospital and you can't be there for every feed
- you are in hospital and your baby can't be there for every feed
- you have returned to the paid work force, study or other commitments
- you are leaving your baby with a sitter while you are out, or
- your breasts sometimes feel too full and uncomfortable.
Many mothers like to keep a small store of breastmilk in the freezer for emergencies, as babies fed breastmilk alone during the first six months are less likely to suffer allergies or infective diseases.
There are several techniques you can use to encourage your milk to let down while expressing.
- Consciously try to relax, using whatever method suits you. Try to express in a quiet, warm, relaxing area, away from distractions. While expressing, breathe slowly and deeply. You could express in the place you usually sit to feed. Some mothers have a warm drink first or listen to soft music such as ABA's relaxation tape Softly Softly, relaxing to breastfeed. Warmth (expressing after a warm shower, warm face washers on the breast for a few minutes before starting) may also help.
- Gently massaging your breasts by stroking down towards the nipple, and gently rolling the nipples between your fingers. While you can't actually push the milk out of your breasts by massage, you can help trigger the let-down by touching your breasts.
- Thinking about your baby and how much your breastmilk is helping her will encourage your let-down reflex. If she is premature or sick in hospital,you might find it easier to express near her crib or just after you leave her. If you are away from her, try looking at her photo to help you let down.
- Having someone support you. Many mothers find they manage much better when they have an encouraging partner or friend. Your ABA breastfeeding counsellor can also give you ideas and encouragement as you learn to express.
Expressing and Storing Breastmilk, one of 27 booklets written by the Australian Breastfeeding Association, covers everything you need to know about expressing: how the milk lets down, hygiene, photos of how to hand express, discussion on how to use different types of breast pump, what to store the milk in and for how long, and how to clean your pump and containers. Other topics are thawing breastmilk, transporting breastmilk, and cup feeding. Booklets can be purchased from Mothers Direct.
How much you need to express depends on your reason for expressing. If it is to reduce engorgement when you have too much milk, you need only express enough to feel comfortable. If you have a blocked duct or mastitis, allow baby to feed as often as possible and express as much as you can after a feed. See ABA's booklet Breast and Nipple Care. Some mothers who are expressing regularly can quickly get 90 - 120ml from both breasts every three to four hours. Others simply cannot express such big volumes at one time, and find it easier to express small amounts more frequently eg up to 30ml every one to two hours. A few mothers find it difficult to express, although they have a good supply and the baby is thriving.
It is important not to judge overall milk production by the amount of milk you can express. The baby's technique of extracting the milk is the optimum, and he will always be able to get more milk than you; expressing is second best.
Hand expressing might not be easy when you first try it - you might feel quite discouraged if, after all your efforts, you only manage a few ml or even a few drops! Take heart, gradually you will become more familiar with the feel of your breasts and how to make the milk flow most easily. When you are able to put your baby to the breast, you will find your supply quickly increases to meet his needs.
Storage of Breastmilk for home use *
Breastmilk | Room Temperature | Refrigerator | Freezer |
Freshly expressed into a closed container | 6–8 hrs (26ºC or lower). If refrigeration is available store milk there | 3–5 days (4ºC or lower) Store in back of refrigerator where it is coldest | 2 weeks in freezer compartment inside refrigerator. 3 months in freezer section of refrigerator with separate door. 6–12 months in deep freeze (-18ºC or lower). |
Previously frozen— thawed in refrigerator but not warmed | 4 hours or less (ie the next feeding) | Store in refrigerator 24 hours | Do not refreeze |
Thawed outside refrigerator in warm water | For completion of feeding | Hold for 4 hours or until next feeding | Do not refreeze |
Infant has begun feeding | Only for completion of feeding, then discard | Discard | Discard |
* Australian Dietary Guidelines for Children and Adolescents - table. Copyright Commonwealth of Australia reproduced by permission
http://www.breastfeeding.asn.au/bfinfo/express.html
berapa asip yang dibutuhkan ketika kembali bekerja selesai cuti melahirkan
berikut ada link dari Australian breastfeeding association dan kelly mom,
mungkin dapat memberikan sedikit gambaran, bahwa berapapun asi yang
dihasilkan saat perah tidak menggambarkan berapa asi yang dihasilkan saat
menyusui langsung. Berapapun asi perah yang berhasil diminum tidak
menggambarkan asi yang berhasl diminum saat menyusui langsung
http://www.breastfeeding.asn.au/bfinfo/express.html
"it is important not to judge overall millk production by the amount of milk
you can express. The baby's technique of extracting the milk is optimum, and
he will always be able to get more milk than you; expressing is second
base."
dan coba lihat ini http://www.kellymom.com/bf/pumping/milkcalc.html
yup betul butuh waktu, memiliki diari menyusu dan penyesuaian waktu secara
perlahan akan memudahkan kita untuk mengenal dan beradaptasi secara bertapa
sebelum memulai bekerja.
tetap berpegangan tanda kecukupan ASI pada BAK dan BB saja dulu
walaupun untuk awal penyesuaian kerja, memasuki usia 3 bulan akan banyakkk
sekali hal baru bagi si bayi
1. makin banyak bergerak, main, explore
2. berkurang waktu bersama bunda
3. jadwal menyusu langsung, jd berkurang
4. bayi kita pintar.. beberapa bayi bela2in nahan lapar biar bisa menyusu
lebih lama dgn bundanya (lihat perubahan diari menyusunya, apakah lebih
panjang waktu menyusu langsung atau lebih sering bangun) take it as a
compliment for you mom kalau kata kellymom :)