Monday, July 18, 2011

Posisi dan Pelekatan Untuk Keberhasilan Menyusui Dibahas di Kelas kASIh Ibu!

Rabu, 22 Juni 2011 kelas kASIh Ibu membahas tema menarik mengenai Posisi dan Pelekatan dengan fasilitator Ibu Mia Sutanto, Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).

“Kenapa sih, menyusui aja kok repot? Sampai harus belajar segala? Kan seharusnya menyusui adalah suatu kegiatan yang alami dan natural, bayi menangis (ngek) tinggal dikasih payudara ibunya (jel).”

Kita mungkin sering sekali mendengarkan komentar seperti diatas ini, masyarakat awam memang kerap menganggap bahwa menyusui seharusnya tidak perlu ribet, sudah menjadi naluri seorang ibu untuk bisa menyusui bayinya, kalaupun awal-awalnya kurang lancar, nanti juga lama-lama akan semakin membaik kok. Kalau awalnya payudara sampai bengkak, puting lecet dan luka, itu sih sudah biasa, ditahan saja rasa sakitnya pasti setelah itu puting menjadi 'kebal' dan luka akan hilang dengan sendirinya. Tapi bagaimana jika luka tidak kunjung sembuh? Bagaimana jika dikala si ibu disuruh menahan sakit ternyata dia menyerah dan memilih untuk memberikan formula kepada bayinya? Bagaimana jika dengan kondisi menyusui yang tidak optimal seperti ini kemudian menyebabkan terganggunya tumbuh kembang bayi?

Memang betul, menyusui adalah suatu hal yang alamiah dan natural, dari zaman nenek moyang manusia yaitu nabi Adam dan siti Hawa, satu-satunya makanan bayi yang paling sempurna adalah ASI. Tapi di zaman modern ini, justru tantangan bagi seorang ibu yang ingin menyusui bayinya semakin banyak. Sehingga suatu kegiatan yang seharusnya bersifat alami dan natural, belum tentu mudah untuk dijalankan, sehingga ibu tetap perlu belajar dan perlu dukungan untuk membantu keberhasilan kegiatan menyusui tersebut. Dari sekian banyak tantangan yang dihadapi, khusus yang berkaitan dengan payudara bengkak dan puting lecet serta luka, seringkali penyebab utamanya adalah posisi dan pelekatan yang kurang tepat. Suatu hal yang mungkin kedengarannya seperti 'sepele', tetapi ternyata memainkan peranan yang cukup besar.

Apakah itu posisi dan pelekatan? Posisi adalah cara ibu mendekap bayi saat sedang menyusuinya, dan pelekatan adalah letak mulut bayi pada payudara ibu ketika sedang menyusu. Mengapa penting? Posisi dan pelekatan yang kurang tepat dapat menyebabkan kesakitan pada ibu (payudara bengkak, puting lecet dan luka) serta bayi tidak dapat minum ASI secara optimal ketika sedang menyusu, sehingga mengganggu tumbuh kembangnya.

Bagaimanakah posisi dan pelekatan yang benar?

Posisi:

  1. ibu mencari posisi menyusui yang paling nyaman
  2. ibu mendekap/menggendong bayi sehingga muka bayi menghadap ke payudara ibu, hidung bayi sejajar dengan puting ibu
  3. badan bayi juga menghadap ke badan ibu (perut bayi menempel ke perut itu), sehingga kepala dan badan bayi berada dalam 1 garis lurus (kepala bayi tidak menengok ke kiri atau ke kanan)
  4. kepada bayi lebih rendah daripada payudara ibu, sehingga kepala bayi mendongak keatas dan tidak menunduk kebawah, dalam posisi seperti ini, dagu bayi dan bukan hidungnya yang akan menempel ke payudara ibu
  5. leher dan bahu bayi ditopang serta badan didekap erat ke badan ibu

Pelekatan:

  1. Usahakan agar bayi memasukkan payudara ibu ke dalam mulutnya dari arah bawah, sehingga ketika sedang menyusu lebih banyak terlihat areola ibu pada bagian atas bibir atas dibandingkan dengan areola pada bagian bawah bibir bawah bayi
  2. Mulut bayi terbuka lebar seolah-olah sedang menguap atau menangis, sehingga tidak saja puting ibu yang masuk ke dalam mulut bayi tetapi juga sebagian besar areola, karena pabrik-pabrik ASI banyak yang terletak dibawah areola
  3. Bibir bayi, baik yang atas maupun yang bawah, terlipat keluar (dower) dan tidak terlipat kedalam ketika sedang menyusu
  4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu, dan terlihat juga lipatan pada bagian dagu yang menandakan bahwa bayi sedang membuka mulut dengan lebar

Diharapkan dengan mengetahui teori mengenai posisi dan pelekatan yang benar, ibu akan menjadi semakin nyaman ketika sedang menyusui bayinya dan sebaliknya, bayi juga dapat menyusu secara optimal pada ibunya. Yang perlu diingat adalah, tidak ada posisi menyusui yang benar atau salah. Yang ada hanyalah posisi menyusui yang paling nyaman untuk ibu serta yang dapat membuat bayi menyusu dan minum ASI secara efektif. Dengan mempelajari teori, ibu akan dimudahkan untuk dapat menemukan zona nyaman atau 'comfort zone' nya itu. Selain itu, 'breastfeeding shouldn't hurt' atau seharusnya kegiatan menyusui tidak menimbulkan rasa sakit. Kalau ibu merasakan sakit, berarti kemungkinan besar masih ada yang dapat diperbaiki dari segi posisi dan pelekatan tersebut.

Terakhir, ibu dapat juga bereksperimen dengan berbagai macam posisi menyusui untuk menemukan mana yang paling nyaman untuk dirinya dan bayinya. Yang lazim digunakan adalah (1) posisi mendekap, yaitu menyusui dari payudara kiri dan bayi ditopang dengan lengan kiri, tetapi ada juga (2) posisi menyilang, yaitu menyusui dari payudara kiri dan bayi ditopang dengan lengan kanan, (3) posisi dari samping, yaitu menyusui dari payudara kiri dan tubuh bayi disebelah badan ibu serta ditopang dibawah lengan kiri, (4) posisi tiduran menyamping, muka bayi menghadap payudara dan perut bayi menempel pada perut ibu, (5) posisi semi-terlentang, ibu rebahan dalam posisi 45-60 derajat, tubuh bayi tengkurap diatas tubuh ibu, dan (6) posisi dipangku, bayi dipangku menghadap ke arah badan ibu.

Silahkan ibu bereksperimen dan mencoba berbagai macam posisi tersebut untuk menemukan mana yang paling nyaman, yang paling bisa membuat bayi menyusu secara efektif dan minum ASI secara optimal.Memang sebaiknya ibu dan pasangannya mengetahui posisi dan pelekatan yang benar ketika masih dalam masa kehamilan, sehingga ketika bayi sudah lahir, ibu dapat terhindar dari resiko payudara bengkak dan puting lecet atau luka. Ikut kelas laktasi antenatal, termasuk salah satunya mengikuti Kelas EdukASI AIMI (www.aimi-asi.org), dan juga berpartisipasi dalan kASIh ibu saat sedang hamil, merupakan salah satu sarana dimana para calon orangtua dapat lebih banyak belajar dan mendapatkan informasi seputar kegiatan menyusui dan pemberian ASI.

Salam ASI!

Mia Sutanto, SH, LL.M (koselor laktasi, ketua umum AIMI)

No comments:

Post a Comment