CIncinnati, Ibu-ibu muda yang baru memiliki anak memilih teknik menyusui untuk menurunkan berat badannya. Peneliti menemukan kegiatan menyusui memang bisa efektif menurunkan berat badan karena bisa membakar lebih dari 500 kalori.
Ibu-ibu yang baru melahirkan dan sedang menyusui mungkin tidak akan mengira bahwa mereka membakar lebih banyak kalori dibanding wanita yang pergi ke tempat fitnes.
“Jika menyusui dilakukan rutin selama 6 bulan, kemungkinan kurusnya akan lebih cepat setelah melahirkan,” kata Karen Wosje, profesor pedriatik dari Cincinnati Children’s Hospital Medical Center seperti dilansir Chicagotribune, Selasa (19/1/2010).
Meski demikian, tidak semua wanita pasca melahirkan bisa mendapatkan tubuh langsing dengan diet menyusui.
“Setiap hari saya memompa payudara untuk mendapatkan ASI agar bisa kurus setelah melahirkan. Bahkan saya punya 2 kulkas untuk menyimpan persediaan ASI saya, tapi berat badan saya tidak turun-turun juga,” kata seorang wanita.
Masalahnya adalah, semakin banyak air susu yang diproduksi, semakin tinggi pula nafsu makan ibu menyusui. Hal itu disebabkan karena produksi hormon prolaktin yang merangsang nafsu makan. Selain itu, faktor stres dan kurangnya aktivitas juga bisa menghambat keefektifan diet menyusui.
Untuk itu, yang harus dilakukan adalah memperbanyak aktivitas. “Tidak bisa hanya mengandalkan menyusui saja untuk bisa kurus. Tanpa melakukan kegiatan lainnya, percuma saja. Diet menyusui memang bisa membakar kalori, tapi banyak faktor lainnya yang mempengaruhi,” ujar Profesor Karen.
Diet menyusui terbukti efektif pada ibu-ibu yang sedang menyusui. Oleh karena itu beberapa peneliti pun terinspirasi untuk menerapkan teknik tersebut pada wanita yang tidak menyusui.
“Asalkan prinsip dan tekniknya sama, kami menduga diet menyusui juga bisa berguna untuk membantu para wanita yang kegemukan. Namun perlu studi lebih lanjut lagi untuk membuktikannya,” kata Prof Karen.
(fah/ir)
Sumber : Detikhealth
No comments:
Post a Comment