Monday, May 30, 2011

LAYANAN KESEHATAN HEMAT KARENA BIJAK, KRITIS, DAN RASIONAL

KOMPAS, SENIN, 30 MEI 2011 21

LAYANAN KESEHATAN HEMAT KARENA BIJAK, KRITIS, DAN RASIONAL

VIDA PARADY MODERATOR "MILIS SEHAT"

tata laksana dan observasi yang di- bagikan di milis," ujar Nia Fardina,
anggota milis dari Aceh. Perluasan gerakan sudah dijalankan sejak awal.
Kegiatan paket edukasi kesehatan (pesat) yang awalnya di- lakukan di
Jakarta (2003) kini men- jangkau Aceh, Batam, Surabaya, Yogya- karta,
Bandung, Makassar, Bogor, Ta- ngerang, Bekasi, dan Sorowako. Bebe- rapa
anggota juga membentuk support group untuk ibu menyusui yang di- namakan
Klub Peduli Air Susu Ibu (Klasi). "Meskipun sulit melawan arus, lam- bat
laun dengan kesadaran konsumen yang makin tinggi, para penyedia la-
yanan kesehatan akan mengoreksi diri. Sampai sekarang mencari dokter
yang bersedia bahu-membahu untuk belajar memang sulit," ujar Alifah
Davina, asal Medan. Informasi yang tersebar di milis umumnya pengalaman
para anggota menangani anak, diskusi penyakit yang kerap terjadi, serta
tips mengatasi pe- nyakit secara rasional seusai tata laksa- na yang
diakui tenaga kesehatan global. Anggota didorong lebih cerdas mencari
informasi secara mandiri dari berbagai sumber tepercaya dan membaginya.
Peranan pasien Kegiatan milis Sehat sejalan dengan gerakan patients for
patient safety (PFPS) yang menekankan pentingnya peranan pasien dalam
me- ningkatkan kualitas dan ke- amanan pelayanan kesehat- an di seluruh
dunia. Gerakan ini digagas oleh WHO dan dimulai sejak 2004 melalui kerja
sama WHO dengan beragam organisasi dan indi- vidu di seluruh dunia.
Milis terbuka dengan moto "be sma- rter, be healthier" memilih moderator
pengatur lalu lintas informasi serta melakukan seleksi awal calon
anggota. Sebelum diterima sebagai anggota, ku- esioner yang disiapkan
moderator ten- tang data, pengetahuan, pendapat, dan pengalaman terkait
dengan pola pera- watan kesehatan anak harus diisi. Moderator juga
menyusun netiket (tata cara berkomunikasi melalui mi- lis). Jika ada
yang melanggar, sesama anggota dan moderator dapat menegur hingga
mengeluarkannya. Meskipun ada beberapa dokter yang aktif menjadi anggota
milis, diskusi di milis tidak dapat menggantikan kon- sultasi langsung.
Diskusi di milis me- rupakan sarana berbagi informasi yang akan dipakai
sebagai bekal berdiskusi dengan tenaga kesehatan. Dilandasi harapan
bergandengan tangan dengan semua pihak untuk meningkatkan kualitas
layanan kese- hatan, anggota gencar mempromosi- kan pengobatan rasional.
Komunitas ini yakin, tenaga kesehatan yang me- nolak membangun
komunikasi sejajar dengan konsumen akan ditinggalkan. Tantangan yang
biasa dihadapi ang- gota milis tidak hanya ketika ber- konsultasi dengan
penyedia jasa la- yanan kesehatan, tetapi juga lingkung- an terdekat
seperti keluarga. Tantang- an itu muncul karena anggota milis melakukan
hal-hal di luar kebiasaan, tetapi sesuai dengan panduan yang ditetapkan
WHO. Cap miring yang diterima anggota milis seperti "kemin- ter",
anti-obat, anti-dokter, tidak sa- yang anak, dan anggota milis sesat pun
kerap didapat. Dari sisi pemberi layanan kesehat- an, konsumen yang
kritis bisa dipan- dang sebagai ancaman karena me- miliki tuntutan lebih
tinggi. Tuntut- annya adalah tenaga kesehatan lebih transparan, bersedia
memberi penje- lasan lebih, dan memandang konsu- men sebagai mitra
sejajar. (INU) eskipun tidak pernah sa- ling bertemu, acara Fun Family
Day Milis Sehat di Sekolah Cikal, Jakarta Se- latan, akhir April lalu
penuh keakrab- an. Di bawah pohon rambutan yang meneduhi lapangan
rumput, semua yang datang membaur dan bergembira. Kebersamaan, yang
sebelumnya hadir diperantarai e-mail di mailing list (mi- lis) Sehat,
hadir juga Sabtu pagi itu. Sambil menggendong anak bayinya, Irfan Hakim
memecah pagi dengan menyapa anggota milis Sehat yang berdatangan dari
berbagai penjuru Ja- karta membawa anak, istri, suami, orangtua, bahkan
pembantu mereka. Dibantu Margreta Feronica Ratuliu, acara dimulai dengan
berbagi peng- alaman menghadapi anak sakit dan perjumpaan mereka dengan
milis Se- hat.Mona, yang menikah pada usia 21 tahun, panik ketika
mendapati anak- nya sakit. Karena panik, semua nasihat diikuti.
Kepanikan tidak berkurang, tetapi justru bertambah. Namun, se- telah
bergabung dan mengikuti arus informasi di milis Sehat, kepanikannya
tidak lagi muncul. "Karena saya tidak panik, suami saya yang panik,"
ujar Mona tersenyum mengenang. Apa yang dialami Mona juga dialami Irfan
dan istrinya. Mereka mengaku mendadak pintar karena mendapat ilmu dari
sesama anggota milis yang dirintis akhir 2003. Milis Sehat muncul karena
ingin memberdayakan pasien dan konsumen medis agar lebih paham kesehatan
sehingga men- jadi mitra sejajar tenaga kesehatan. Pencetusnya adalah dr
Purnamawati S Pujiarto SpAK MMPed. Dimulai dari kiriman informasi ke-
sehatan dan tata laksana penyakit me- lalui e-mail dari dr Wati ke para
pasien- nya, milis Sehat kini berkembang dari 19 anggota jadi lebih dari
11.500 ang- gota. Anggota dengan beragam profesi dan latar belakang
tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan beberapa ne- gara. Anggota
milis Sehat disatukan keprihatinan terhadap kualitas pela- yanan
kesehatan di Indonesia. Penghematan Manfaat nyata lainnya adalah peng-
hematan anggaran layanan kesehatan. Frekuensi kunjungan ke tenaga ke-
sehatan jauh berkurang dan belanja obat turun drastis. Hal ini terjadi
ka- rena sebagian besar penyakit anak me- rupakan common problem yang
dapat ditangani di rumah. "Dana yang dahulu kami habiskan untuk membeli
berbagai obat sudah dialihkan ke tabungan pendidikan anak. Sebelum kenal
milis, anak batuk saja, saya heboh ke dokter dan men- dapat resep dengan
banyak obat. Sekali kunjungan menghabiskan sekitar Rp 500.000. Sekarang
kami hanya sedia parasetamol dan oralit di rumah. Kalau anak terinfeksi
virus, cukup mengikuti M Moderator Milis Sehat: Romzy Alkatirie, M
Hafiizh, Luluk Soraya, Vida Parady, Hanny Adam, Gendi, Maureen, Samsul
Abidin. KOMPAS/AGUS SUSANTO Internet menjadi salah satu cara masyarakat
menambah pengetahuan dalam bidang kesehatan.

http://ipad.kompas.com/default.aspx?iid=48775&startpage=page0000021

No comments:

Post a Comment