Tuesday, January 12, 2010

penyebab Bayi Kholik

Bayi yang terus menangis dapat membuat orangtuanya tertekan. Adalah hal yang lumrah bila mereka merasa tidak menentu, frustrasi, tak berdaya, bersalah, depresi, lelah, jengkel, dan marah.

Kolik adalah menangis dan rewel berkepanjangan selama lebih dari 3 jam sehari. Bayi yang meminum ASI ataupun susu formula dapat mengalami kolik.

Sekitar 30% bayi sehat pernah mengalami kolik. Kondisi ini biasanya terjadi antara minggu kedua dan keempat setelah lahir.

Bayi anda sehat tetapi mungkin mengalami kolik apabila dia :

Jumlah waktu menangisnya lebih dari 3 jam sehari selama lebih dari 3 hari dalam 1 minggu.
Terkadang menjerit-jerit dan tak dapat dihibur. Kondisi terparah biasanya terjadi pada sore menjelang malam hari.
Melurus-luruskan atau menarik-narik kakinya, dan buang angin (kentut). Perutnya seperti membesar karena kembung.

Tak seorang pun yang tahu persis apa penyebabnya. Sepertinya bayi yang sedang kolik mengalami kontraksi usus yang sangat menyakitkan.

Ada yang beranggapan bahwa kolik berkaitan dengan makanan. Sebagaimana halnya intoleransi laktosa, sensitifitas terhadap protein susu sapi diduga juga menyebabkan kolik. Bayi yang meminum ASI mengalami kolik yang disebabkan kepekaan terhadap salah satu makanan dalam ragam makanan ibunya.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa bayi menangis dan rewel karena menelan udara terlalu banyak pada waktu makan. Menurut pendapat lain, kolik terjadi karena bayi memiliki kepekaan aneh terhadap stimulasi.

Pada beberapa kasus, kolik merupakan gejala penyakit tertentu, misalnya hernia. Apabila bayi anda mengalami kolik, segera periksakan dia ke ahli kesehatan untuk memastikan bahwa penyebab masalah itu bukan penyakit.

Pada umumnya kolik mulai timbul dalam bulan pertama sesudah lahir, dan menghilang dengan sendirinya ketika bayi berumur 3 atau 4 bulan.

Karena kolik disebabkan oleh banyak hal, tak ada pengobatan tunggal yang efektif untuk semua bayi.

Bila intoleransi laktosa atau alergi makanan diduga sebagai penyebabnya maka penggantian makanan dapat membantu.

Ibu-ibu menyusui agar menghindari produk susu olahan serta makanan yang menimbulkan gas, misalnya kubis, bawang, dan bawang putih. Berkonsultasilah dengan ahli kesehatan tentang cara menangani kepekaan terhadap makanan.

Bila anda memberikan susu formula, mintalah petunjuk ahli kesehatan apakah mengganti dengan formula bebas susu atau formula bebas laktosa untuk mengatasi kolik.

Jika kolik yang dialami merupakan bagian dari fase pertumbuhan maka hal ini akan hilang bersama waktu.

Anda bisa mencoba beberapa petunjuk di bawah ini:

Terus berdekatan dengan bayi. Gerakan dan kontak tubuh dapat menghiburnya.
Membuat gerakan dan bunyi ritmis dengan bantuan penyedot debu, pengering pakaian, atau alat-alat lain.
Memberikan empeng mungkin membuatnya lebih nyaman.
Menelungkupkan bayi melintang di pangkuan anda sambil menggosok-gosok punggungnya.
Membungkus bayi dengan selimut agar dia merasa nyaman dan aman.

Meminta orang lain mengantikan menjaga bayi sejenak supaya anda dapat beristirahat sebentar. Istirahat kira-kira 1 jam sudah cukup untuk memulihkan kesegaran anda.

http://www.wyethindonesia.com/$$Kolik.html?menu_id=130&menu_item_id=1

No comments:

Post a Comment