Tuesday, January 12, 2010

Relaktasi

PANDUAN RELAKTASI

Alasan
Sebelum memutuskan untuk melakukan relaktasi, sebaiknya bertanyalah kepada diri Anda sendiri, apa sesungguhnya yang mendorong Anda untuk melakukan hal ini? Jujur pada diri sendiri mengenai motivasi untuk melakukan relaktasi, ikut berperan besar dalam menentukan keberhasilan upaya yang akan Anda lakukan untuk menyusui kembali bayi Anda.

Persiapan Mental
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum memutuskan untuk melakukan relaktasi. Sebaiknya, diskusikan terlebih dahulu alasan-alasan yang telah Anda kemukakan diatas, dan ajaklah keluarga Anda, terutama suami, untuk membantu Anda dalam melakukan persiapan mental:
 Bersiap-siaplah untuk menghadapi stres yang mungkin akan Anda alami selama minggu-minggu pertama dimulainya masa relaktasi. Ada kemungkinan bayi akan menolak menyusu langsung dari payudara Anda, atau bayi akan lebih banyak menangis karena merasa frustasi dengan sedikitnya ASI yang mulai keluar.
 Mintalah dukungan mental dari orang-orang terdekat di sekitar Anda, selain suami dan keluarga. Misalnya, dokter, konsultan laktasi ataupun teman Anda yang pernah berhasil melakukan kegiatan relaktasi.
 Mengatur mind set Anda. Sama halnya dengan ketika pertama kali mulai menyusui setelah melahirkan bayi Anda, CONFIDENCE dan COMMITMENT adalah kunci utama keberhasilan program relaktasi. Percaya bahwa Anda akan mampu untuk memberikan yang terbaik untuk bayi Anda, dan walaupun awalnya terasa sangat sulit, namun Anda yakin bahwa perjuangan Anda akan membuahkan hasil yang manis, yaitu Air Susu Ibu.

Persiapan Awal
Jika Anda dan pasangan Anda telah dengan mantap memutuskan untuk melakukan relaktasi, berikut adalah persiapan awal yang dapat Anda lakukan:
• Pastikan Anda cukup makan dan minum. Mulai meningkatkan konsumsi protein dan cairan ke dalam menu makan Anda sehari-hari untuk membantu mempercepat tubuh dalam memproduksi ASI.
• Mintalah kepada dokter Anda obat yang dapat membantu tubuh dalam memproduksi ASI (misalnya moloco), atau mulai mengkonsumsi jamu ataupun jenis makanan lainnya yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI.
• BAnyak beristirahat. Mulailah mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang sekiranya bisa Anda delegasikan, karena Anda akan menghabiskan hampir seluruh waktu Anda bersama bayi Anda selama minggu-minggu pertama program relaktasi.
• Kurangi jadwal kegiatan Anda diluar rumah, dalam minggu-minggu pertama masa relaktasi sedapat mungkin Anda menghabiskan waktu 24 jam dalam sehari bersama bayi Anda.
• Tingkatkan skin to skin contact dengan bayi Anda. Tidurlah bersamanya baik pada malam maupun siang hari, dekaplah dan gendonglah buah hati Anda sesering mungkin. Katakan kepadanya bahwa Anda sangat mencintainya, dan Anda ingin memberikan yang terbaik untuk bayi Anda, yaitu ASI Anda.
• Sebisanya mungkin seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan bayi Anda dikerjakan oleh Anda sendiri. Memandikan, menggantikan popok, menidurkan dan mengajaknya bermain.
• Berlatih memposisikan bayi pada payudara Anda. Cobalah dengan berbagai cara untuk menemukan kembali posisi yang paling nyaman ketika Anda mulai menyusui.

Cara Melakukan Relaktasi
Relaktasi hanya bisa dilakukan dengan satu cara, yaitu : membiarkan bayi Anda menyusu sesering mungkin pada payudara Anda. Frekuensi menyusui ini setidaknya adalah 10 kali dalam 24 jam, atau lebih jika memang bayi Anda menginginkannya. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda tempu untuk meningkatkan frekuensi menyusui bayi Anda:
 Cobalah untuk menyusui bayi Anda setiap 2 jam sekali.
 Biarkan bayi Anda menyusu kapan pun, setiap kali ia terlihat berminat.
 Anda harus membiarkan bayi Anda mengisap payudara sekitar 30 menit setiap kali ia menyusu, jika dimungkinkan. Atau secara bertahap dapat ditingkatkan durasi menghisapnya tersebut, dimulai dari sekurangnya 15 menit pada saat menyusu.
 Cobalah untuk selalu bersama bayi Anda - terutama pada malam hari ketika hormon prolaktin (penghasil ASI) sedang banyak-banyaknya dihasilkan - sehingga dapat setiap saat menyusui bayi Anda.
Pastikan bahwa ketika menyusui, posisi badan Anda, posisi badan dan posisi pelekatan bayi Anda sudah benar, nyaman dan tepat.
Secara perlahan, kurangi dan hentikan pemberian makanan (susu formula) lewat botol yang menggunakan dot bayi. Gantilah dengan metode pemberian melalui cangkir, sendok, pipet ataupun dengan jari tangan. Sebaiknya Anda tidak memberikan empeng pada bayi Anda. Gantilah kebiasaan comfort sucking bayi Anda pada empeng dengan comfort sucking pada payudara Anda.
Jika bayi Anda menolak mengisap payudara yang ’kosong’, Anda dapat memberikan susu (formula atau Asper) pada saat bayi Anda sedang mengisap payudara Anda melalui cara berikut ini:

• Gunakan suplementer menyusui sebagaimana yang telah ditunjukan oleh Konsultan Laktasi Anda. Sebagai permulaan, Anda harus memberikan seporsi penuh susu (formula atau Asper) sesuai dengan berat badan bayi Anda, atau dalam jumlah yang sama seperti yang dikonsumsi sebelumnya.
• Segera setelah ASI Anda mulai keluar sedikit, porsi susu (formula atau Asper) tersebut dapat dikurangi sebanyak 30-60ml dalam sehari, sampai habis.
Selama masa relaktasi ini, periksalah secara teratur hal-hal sebagai berikut untuk memastikan bahwa bayi Anda tidak kekurangan makanan: (a) kenaikan berat badannya, yaitu sekurangnya 500gr dalam sebulan, dan (2) frekuensi harian BAK (5-6 kali) dan BAB (minimal 1 kali) bayi Anda.




Jangka Waktu Relaktasi

Jangka waktu yang dibutuhkan agar pasokan ASI seorang wanita meningkat sangat bervariasi. Akan sangat membantu jiga Anda sangat termotivasi dan bayi Anda sering menyusu sesuai dengan frekuensi yang telah disarankan. Namun, sebaiknya Anda tidak perlu cemas apabila waktu yang diperlukan oleh Anda untuk menghasilkan ASI kembali lebih lama dari yang diperkirakan.
Hal-hal berikut ini dapat dijadikan tolak ukur jangka waktu relaktasi, namun sekali lagi ditegaskan bahwa setiap wanita membutuhkan durasi yang berbeda-beda untuk meningkatkan atau menghasilkan pasokan ASI.
 Jika bayi kadang-kadang masih menyusu, pasokan ASI dapat meningkat dalam beberapa hari. Jika bayi sudah berhenti menyusu, mungkin diperlukan beberapa minggu untuk menghasilkan kembali pasokan ASI.
 Lamanya Anda berhenti menyusui dapat dijadikan tolak ukur kasar mengenai jangka waktu relatasi. Misalnya, jika Anda baru berhenti menyusui 2 hari, maka Anda akan membutuhkan 2 hari untuk menghasilkan kembali pasokan ASI Anda. Namun, jika Anda telah berhenti menyusui selama 1 bulan, mungkin akan dibutuhkan 1 bulan pula untuk menghasilkan ASI kembali.
 Relaktasi lebih mudah jika bayi sangat muda (kurang dari 3 bulan), daripada jika bayi berumur lebih dari 6 bulan. Namun, relaktasi dimungkinkan pada usia berapa saja.
 Relaktasi lebih mudah jika bayi baru saja berhenti menyusu dibandingkan dengan bayi yang sudah lebih lama berhenti menyusu. Namun, relaktasi dimungkinkan kapan saja.


Kenyataan dan Harapan

Yang terpenting bagi Anda adalah hindari segala perasaan negatif, terutama perasaan kecewa, jika ternyata setelah berakhirnya masa relaktasi pasokan ASI Anda tidak sebanyak sebelum Anda berhenti menyusui. Memberikan bayi Anda ASI, berapapun jumlah, sangat jauh lebih bermanfaat daripada tidak memberikan ASI sama sekali. Jadi, walaupun pada akhirnya Anda tetap harus memberikan susu formula bersamaan dengan ASI Anda, Anda dan bayi Anda dapat bersama-sama menikmati kembali kedekatan fisik dan batin, serta masa-masa hangat kegiatan breastfeeding.
Fokuskan segala perasaan positif Anda pada bayi Anda, dan bukan pada seberapa banyak ASI yang dapt Anda hasilkan. Selamat mencoba

No comments:

Post a Comment